Soloraya
Rabu, 8 Desember 2021 - 11:44 WIB

Pernah Ada Kampung Belanda di Solo, Ini Lokasinya

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kampung Belanda yang pernah ada di Solo. (Instagram/@mlampahsolo/@benu_fossil)

Solopos.com, SOLO — Tahukah Anda di Solo, Jawa Tengah, ternyata pernah ada sebuah kampung yang disebut Kampung Belanda di masa lalu?

Kampung tersebut berada di timur Benteng Vastenburg dan sekarang dikenal sebagai Kampung Loji Wetan. Dalam penelitian skripsi yang ditulis oleh Riesky Maharani dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada 2007, pada zaman dahulu kawasan Loji Wetan merupakan tempat berlangsungnya pemerintahan Hindia Belanda dengan kantor berada di Benteng Vastenburg.

Advertisement

Sementara itu, perumahan untuk pegawai pemerintahan Hindia Belanda berada di belakang Benteng Vastenburg. Di mana permukiman tersebut dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti poliklinik, gudang senjata, dan sekolah yang hanya diperuntukkan bagi anak-anak bangsawan.

Baca Juga:  Sinopsis Layangan Putus Hingga Episode 3, Kemesraan Reza Rahadian-Anya

Advertisement

Baca Juga:  Sinopsis Layangan Putus Hingga Episode 3, Kemesraan Reza Rahadian-Anya

Berdasarkan unggahan akun Instagram yang kerap mengunggah cerita sejarah, @mlampahsolo dan @benu_fossil, Loji wetan dulu disebut sebagai Cota Blunda, yang artinya sebutan Kampung Belanda yang berada di Solo.

“Cota Blunda merupakan sebutan ‘Kampung Belanda’ untuk Lodji Wetan Surakarta, pada masa Hindia Belanda. Sebelum menjadi Europesche Kamp,” ungkap pengelola akun Instagram @mlampahsolo dan @benu_fossil.

Advertisement

Bahkan, disebutkan oleh mereka, warga Belanda yang tinggal di Loji Wetan juga menikahi perempuan Jawa.

Salah satu sudut Loji Wetan, Kedung Lumbu, Solo. (Google Street View)

Namun, setelah warga Belanda kembali ke negara asalnya, rumah-rumah di Loji Wetan yang disebut Kampung Belanda di Solo ini banyak beralih kepemilikan dan dihuni oleh warga keturunan China.

Baca Juga:  Banyak yang Bilang Mirip, Apa Sih Beda Tongseng dan Tengkleng?

Advertisement

Akibat beralihnya kepemilikan itu, bangunan yang bercorak kolonial yang dulu ada 150 bangunan kini hanya menyisakan 75 bangunan saja.

Dari sisa tersebut, ada bangunan yang mengalami perubahan, termasuk keadaan rumah yang ditinggalkan pemiliknya dan ada juga bangunan yang berubah fungsi tetapi masih tetap mempertahankan keaslian bangunannya serta ada juga yang telah mengalami perubahan secara menyeluruh.

Baca Juga: Daripada Jajan Mahal, Yuk Bikin Tengkleng Khas Solo dengan Resep Ini

Advertisement

Selain itu, bangunan yang menghadap ke barat atau mengarah ke Benteng Vastenburg  kini juga berubah. Dulunya, bangunan tersebut merupakan lokasi permainan seperti biliar maupun kawasan kuliner, tapi sekarang telah berubah menjadi kawasan pertokoan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif