Soloraya
Kamis, 14 Juli 2016 - 16:15 WIB

PERNIKAHAN SEJENIS BOYOLALI : Desa Kami Jadi Geger dan Bikin Kemekel

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pernikahan sesama jenis (www.huffingtonpost.com)

Pernikahan sejenis Boyolali ternyata membuat geli warga di Pengkol, Karanggede.

Solopos.com, BOYOLALI–Kehebohan terjadi di Desa Pengkol, Karanggede, Boyolali. Sepasang suami-istri belakangan diketahui ternyata berjenis kelamin sama-sama perempuan. Sang istri, Heniyati, 25, baru sadar telah dibohongi “suaminya” setelah hampir setahun hidup seatap dengannya. Suami palsu itu, Suwarti, 40, warga Dukuh Ngablak, Desa Tanjung, Kecamatan Klego, kini dijebloskan ke penjara. Perempuan yang mengganti namanya menjadi Efendi Saputra itu dituduh telah melakukan penipuan dan memalsukan dokumen nikah.

Advertisement

“Desa kami geger sekaligus kemekel. Hla iya, setahun hidup berumah tangga kok enggak ngapa-ngapain,” ujar Bayan Desa Pengkol, Sardjono, setengah menahan tawa saat dihubungi Solopos.com, Kamis (14/7/2016).

Menurut Sardjono, sejak dua insan itu menyatakan ikrar satu hati pada Oktober 2015 lalu, kehidupan mereka nyaris tanpa masalah. Suwarti, suami abal-abal itu, dikenal baik dan tak neka-neka. Bahkan, suami yang aslinya seorang janda beranak satu itu juga dikenal sangat dermawan kepada tetangganya. “Para tetangga mengaku sering dikasih rokok, anak-anak dikasih uang saku kalau ada acara. Kehidupan sosial mereka nyaris tanpa masalah,” paparnya.

Suwarti, lanjut Sardjono, juga terlihat sebagai orang berada. Menurut kesaksian para tetangganya, kata Bayan, Suwarti memiliki banyak kartu ATM di dompetnya. Itulah sebabnya, warga setempat sama sekali tak curiga dengan sikap Suwarti yang dermawan. “Kalau pekerjaan persisnya saya malah enggak tahu. Ada yang pernah dengar katanya pengusaha mebel,” akunya.

Advertisement

Sardjono sebenarnya pernah menaruh curiga dengan suara Suwarti yang terdengar kecil, sekecil tubuhnya. Dalam hatinya saat itu, Sardjono berujar, “pria kok suaranya kecil kayak perempuan,” jelasnya.

Tak hanya itu, terangnya, saat ijab qobul pernikahan Oktober 2015 lalu, mempelai pria juga tak terlihat adanya iring-iringan tamu yang meriah layaknya pernikahan desa. “Saya heran, masak mempelai laki-laki tak diiringi para tamu,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif