Soloraya
Senin, 12 Oktober 2015 - 21:15 WIB

PERNIKAHAN SEJENIS : Polres Boyolali Imbau Syukuran Mirip Nikah Sejenis Tak Membudaya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Acara tasyakuran di Boyolali yang bikin geger warga, Minggu (10/10/2015). (Hijriah AW/JIBI/Solopos)

Pernikahan sejenis yang dilakukan waria dan pria warga Musuk Boyolali menggegerkan wilayah itu.

Solopos.com, BOYOLALI — Polres Boyolali menyebutkan kegiatan tasyakuran bersatunya dua lelaki di Musuk, Boyolali tidak bisa dijerat dengan UU Pernikahan karena setelah diselidiki tidak ada pernikahan dalam acara tersebut.

Advertisement

“Kami sudah penyelidikan dan tidak ada pernikahan resmi. Tidak ada penghulu atau pendeta, jadi klir tidak ada pernikahan sejenis di Musuk,” kata Kapolres, AKBP Budi Sartono, Senin (12/10/2015).

Kepolisian hanya bisa mengimbau kepala desa setempat dan warga masyarakat agar apa yang dilakukan RAK dan DM tidak menjadi budaya di kalangan pencinta sejenis.  “Ya sayangnya kemarin dia [RAK] bikin acara terlalu vulgar.”

Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak anarkistis dalam menanggapi pemberitaan seputar hubungan dua lelaki itu. “Itu nanti urusannya dengan norma moral dan norma sosial.”

Advertisement

Sementara itu, RAK dan DM, Senin pagi sempat mendatangi Mapolsek Musuk. Selain dimintai keterangan seputar acara tasyakuran yang membuat heboh Boyolali, RAK secara pribadi minta maaf kepada polisi yang ada di Polsek karena telah dibuat repot dengan acara yang dia buat.

“Ya, tadi dia datang ke kantor bilang minta maaf karena sudah merepotkan polisi katanya. Dia juga tidak berniat melanggar norma UU, tapi bagaimana ya, akhirnya jadi sensasi seperti ini,” ujar Kapolsek Musuk, Iptu Sukoco.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif