Soloraya
Rabu, 17 Maret 2021 - 15:20 WIB

Perokok Aktif di Soloraya: Sragen Tertinggi – Sukoharjo Terendah

Muh Khodiq Duhri  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi larangan merokok. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN – Laporan Riset Kesehatan Dasar (Rsikesdas) Jateng 2018-2023 menunjukkan persentase perokok aktif di Sragen merupakan yang tertinggi di Soloraya.

Riskesdas merupakan penelitian bidang kesehatan berbasis komunitas yang biasa digelar sekali dalam lima tahun. Lima tahun dianggap sebagai interval yang tepat untuk menilai perkembangan status kesehatan masyarakat, faktor risiko, dan perkembangan upaya pembangunan kesehatan.

Advertisement

Baca juga: Jumlah Perokok Aktif di Sragen Tertinggi di Soloraya

Proporsi merokok warga Sragen merupakan yang tertinggi di Soloraya disusul Wonogiri (20,87%), Boyolali (20,61%), Klaten (19,90%), Kota Solo (19,16%), Karanganyar (18,24%), Sukoharjo (17,53%).

Sampel penelitian itu meliputi warga dengan usia di atas 10 tahun. Kebiasaan merokok dalam hal ini meliputi rokok hisap, rokok elektronik, dan shisha.

Advertisement

Baca juga: Top 5 Kuliner Enak & Murah di Boyolali, Cuma Rp10.000-an

Perokok di Sragen

Dari 1.978 warga Sragen yang menjadi sampel, sebanyak 21,54% merupakan perokok aktif yang tidak melewatkan satu hari tanpa merokok. Sisanya, 4,59% merokok kadang-kadang, 9,34% merupakan mantan perokok, dan 64,52% bukan perokok.

Dalam penelitian itu juga disebutkan para perokok aktif itu biasa menghabiskan rata-rata 8-12 batang rokok/hari. Fakta lain yang terungkap dalam penelitian itu ialah 3,69% warga Sragen kali pertama merokok pada usia 5-9 tahun dan 23,08% kali pertama merokok pada usia 10-14 tahun.

Advertisement

Baca juga: 22 Hari Bertahan, Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Solo Meninggal

Persentase tertinggi warga Sragen mulai merokok pada usia 15-19 tahun dengan 42,23%. Sedangkan jenis rokok yang dihisap warga Sragen paling banyak adalah rokok putih (62,90%), disusul rokok kretek (44,75%), rokok linting 8,45%, rokok elektrik (1,65%) dan shisha (0,29%).

Sementara lima besar kabupetan di Jawa Tengah dengan jumlah perokok aktif adalah Wonosobo (32,82%), Banjarnegara (32,31%), Temanggung (30,68%), Cilacap (27,46%) dan Purbalingga (27,19%). Adapun proporsi perokok aktif di Jateng mencapai 23.19% dari 75.804 warga yang menjadi sampel.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif