Soloraya
Sabtu, 19 Maret 2022 - 07:26 WIB

Perpusda Boyolali Berusaha Ramah Difabel, Ini Saran Pengguna Kursi Roda

Nimatul Faizah  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung beraktivitas di lantai IV Perpusda Boyolali, Jumat (18/3/2022). (Solopos-Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Perpustakaan Daerah (Perpusda) Boyolali yang menempati gedung baru di sekitar Simpang Lima, tepatnya di Jalan Merapi No. 1, Bayanan, Pulisen, Boyolali, berupaya menyediakan fasilitas ramah disabilitas.

Staf pelayanan Perpusda Boyolali, Eni Yuliati, saat berbincang dengan Solopos.com di lantai IV gedung Perpusda Boyolali Remen Maos, Jumat (18/3/2022), menjelaskan perpusda di bawah naungan Dinas Arsip dan Perpustakaan Boyolali adalah berbasis inklusi sosial.

Advertisement

Eni mengatakan di gedung Perpusda Boyolali Remen Maos telah ada jalan khusus untuk pengguna kursi roda. “Di lantai tiga juga ada ruangan khusus untuk menyimpan alat-alat untuk difabel misal kursi roda, kruk kaki, dan lain-lain,” ungkap dia.

Baca juga: Asyik, Baca Buku di Perpusda Boyolali Bonus Nonton View Merapi-Merbabu

Advertisement

Baca juga: Asyik, Baca Buku di Perpusda Boyolali Bonus Nonton View Merapi-Merbabu

Sementara itu, Kepada Bidang (Kabid) Perpustakaan Perpusda Boyolali, Agus Handoyo, mengungkapkan telah ada fasilitas lift yang dapat digunakan oleh difabel jika harus masuk berpindah dari lantai I dengan lantai lainnya.

“Jadi nanti teman-teman difabel yang daksa bisa naik-turun ke lantai berapapun bisa dengan lift. Kemudian setiap tembok dipasang besi sebenarnya juga untuk memfasilitasi teman-teman disabilitas,” ungkap dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Advertisement

Baca juga: Gampang, Begini Cara Daftar Jadi Anggota Perpusda Boyolali

Salah satu penyandang disabilitas daksa, Tatik Isnani, mengaku mencoba askesibilitas kursi rodanya saat masuk di gedung Perpusda Boyolali. Ia mengaku aksesibilitas di gedung Perpusda Boyolali cukup bagus bagi penyandang kursi roda sepertinya.

Ia mengatakan jalan miring di depan pintu masuk sudah dapat diakses penyandang kursi roda. Namun dia menyoroti kondisi pintu kamar mandi masih kurang lebar untuk kursi rodanya. “Waktu menjaga stand bazar itu saya mau buang air kecil [BAK], pas masuk begitu saya berpikir sepertinya enggak cukup. Saya coba benar itu tidak cukup, tapi sebenarnya hanya kurang beberapa sentimeter, sih,” ungkap dia.

Advertisement

Mengambilkan Kursi

Kemudian, wanita yang akrab disapa Nani ini dibantu oleh salah satu teman nondisabilitas yang sama-sama menunggu stand bazar. Temannya itu mengambilkan kursi untuk membantunya BAK.

“Akhirnya sama mbaknya aku pinjam kursi, aku bisa turun tapi pintunya enggak bisa ditutup, terus mbaknya bilang ya sudah aku tunggu depan pintu. Akhirnya dengan kondisi pintu terbuka dan berbagai cara aku bisa BAK di situ,” jelas Nanik saat dihubungi Solopos.com pada Jumat.

Baca juga: Ibu-Ibu di Boyolali Kaget Harga Minyak Goreng Naik Tetiba Stok Tersedia

Advertisement

Nanik secara keseluruhan mengapresiasi usaha dari Perpusda Boyolali yang telah memberikan akses kepada penyandang disabilitas. Namun, ia tetap memberikan beberapa saran agar aksesibilitas disabilitas di Perpusda Boyolali semakin bagus.

Nanik berharap ada kamar mandi yang cukup lebar untuk kursi rodanya berputar di dalamnya. “Taruhlah putaran kursi roda itu satu setengah meter atau maksimal dua meter, itu kami sudah bisa berputar. Katanya juga bakal ada renovasi lagi, mungkin juga bisa disisipkan pintu yang agak lebar,” ungkap dia.

Nanik juga memberikan alternatif agar pintu bisa diganti dengan pintu geser atau pintu yang ditarik, bukan didorong. Ia mengusulkan bak kamar mandi juga tidak perlu, asalkan ada keran air dengan tinggi sekitar 1 – 1,5 meter.

“Kalau saya bisa menggunakan kamar mandinya, pasti otomatis teman-teman difabel daksa pemakai kursi roda bisa memakainya,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif