SOLOPOS.COM - Masyarakat tampak meramaikan area pusat Car Free Sunday (CFS) Kabupaten Wonogiri, Minggu (3/7/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri M)

Solopos.com, WONOGIRI– Perputaran uang di Car Free Sunday (CFS) Wonogiri pada Minggu (3/7/2022) diperkirakan menurun tajam dibandingkan pelaksanaan CFS pada Minggu lalu.

Pada CFS Minggu ini, perputan uang sekitar Rp80 juta. Padahal pada CFS pekan lalu perputaran uangnya mencapai Rp120 juta.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Prediksi itu disampaikan Ketua Paguyuban Pedagang CFS Wonogiri, Aswin Asmoro Ady. Metode perhitungannya tak dilakukan melalui riset, melainkan dilakukan secara sampling.

“Saya petakan. Misalnya dari sejumlah pedagang kuliner pasti ada bakul besar dan bakul kecil, kalau yang kecil kan paling-paling hanya puluhan-seratusan ribu [rupiah] omzetnya. Tapi kalau bakul besar, pasti omzetnya tinggi,” kata Aswin saat ditemui di Wonogiri, Minggu (3/7/2022).

Baca Juga: 3.144 Orang Langgar Aturan Lalin Selama Operasi Patuh 2022 di Wonogiri

Aswin mengatakan cara pemetaan omzet itu dilakukan pada hari pertama dan kedua pelaksanaan CFS. Namun, perputaran uang yang menurun pada hari kedua, lanjut Aswin, kemungkinan disebabkan oleh banyaknya pedagang yang absen berjualan.

Dari data yang ia terima, sebanyak 98 pedagang tak datang berjualan pada Minggu ini. Padahal pada hari pertama atau Minggu lalu, seluruh pedagang sebanyak 481 orang datang untuk berjualan.

“Mereka sudah izin, ada acara keluarga. Selain itu, banyak pengunjung yang tidak datang karena sudah persiapan Iduladha. Omzetnya saya prediksi senilai Rp80 juta,” ucapnya.

Baca Juga: 60 Mobil Ikuti Bhayangkara Autoshow di Wonogiri, Ini Keseruannya

Selain jumlah pedagang yang berjualan menurun, jumlah pengunjung juga terpantau menurun. Hal ini karena tidak ada event di area pinggir atau bagian timur CFS. Dalam hal ini, keramaian pengunjung hanya berada di area pusat atau dekat Alun-alun Giri Krida Bakti, Kabupaten Wonogiri.

Seperti diketahui, pada hari pertama pelaksanaan CFS Wonogiri ada pementasan Reog Ponorogo di area timur. Menurutnya, pentas kesenian itu turut mengundang ketertarikan pengunjung CFS.

Berharap Ada Event Rutin

Salah satu pedagang minuman di CFS Wonogiri, Muhammad Nursolim, mengaku, pada hari pertama pelaksanaan CFS dagangannya habis. Berbeda halnya dengan hari kedua. Saat ditemui Solopos.com di lapaknya, Minggu, ia mengaku dagangannya baru laku setengah.

Nursolim merupakan pedagang lama di CFS. Sehari-hari, ia menggantungkan hidupnya dari berjualan minuman.

Baca Juga: Round Up Remaja Wonogiri Hilang – Hamil, Ayah Bayi Masih Misterius

“Saya biasanya berjualan di dekat Lapangan Pringgondani. Jadi kalau jualan di CFS tidak habis atau masih setengah, saya pindah berjualan ke Pringgondani. Tapi hari ini saya langsung pulang meski masih sisa,” tuturnya.

Ia mengaku, larisnya dagangan pada hari pertama banyak dipengaruhi oleh pentas kesenian Reog. Namun karena pada hari kedua tak ada event seperti itu, berdampak pada tingkat penjualannya.

Lebih lanjut, ia berharap penyelenggaraan event-event seperti pada hari pertama dapat digelar di area timur CFS.

“Karena walaupun event digelar di pinggiran enggak memengaruhi keramaian di area pusat CFS,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya