Soloraya
Sabtu, 7 April 2018 - 11:35 WIB

Persiapan OSN Jateng: Dua Siswa SMPN 1 Sragen Dikarantina

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Andimuhtarom  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN</strong>–Dua siswa Kelas VIII H memasuki ruang Kepala SMPN 1 Sragen, Wiyono. Mereka datang bersama salah seorang guru pembimbing mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) Sumarno, Jumat (6/4/2018).</p><p>Kebetulan mati lampu. Hanya cahaya dari jendela yang menerangi ruang berukuran 6 meter x 5 meter itu.Sumarno melaporkan kepada Wiyono bila dua siswa, Habib Fabri Arrosyid, 14, dan Muh. Alfaria Fendi Satriya, 14, berhasil menyabet juara I pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018 tingkat Kabupaten Sragen. Dua siswa itu pula yang diperintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen untuk maju pada ajang OSN 2018 tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dihelat pada 21 April mendatang.</p><p>Wiyono bangga dengan prestasi dua anak didiknya. Habib menyabet juara I untuk mapel IPS sedangkan Alfario membawa pulang juara I mapel ilmu pengetahuan alam (IPA).</p><p>&ldquo;Sebenarnya ada satu anak lagi yang ikut OSN 2018 untuk mapel matematika tetapi hanya menjadi juara IV, yakni Daffa Raccdyan Pratama, 14, yang juga berasal dari Kelas VIII H,&rdquo; ujar Wiyono.</p><p>OSN 2018 tingkat Kabupaten Sragen digelar pada 24 Maret 2018 lalu di SMPN 5 Sragen. Hasil OSN 2018 tersebut baru diumumkan pada Kamis (29/3/2018) lalu. Wiyono berpesan kepada Sumarno supaya menyiapkan anak-anak dengan sebaik-baiknya agar target medali emas pada OSN 2018 tingkat Jateng bisa diraih Sragen. Selain Sumarno, masih ada dua guru yang bertugas mendampingi Alfario untuk belajar IPA secara intensif, yakni Arni Sulikhati dan Maryanto.</p><p>&ldquo;Ya, mereka mulai menjalani karantina di sekolah. Seperti Habib itu sudah tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar bersama teman-temannya tetapi berada di ruang karantina untuk belajar tentang empat cabang IPS, yakni sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi selama empat jam di sekolah. Selain itu, Habib juga harus belajar selama empat jam lagi di rumah. Karantina senada juga diberlakukan untuk Alfario,&rdquo; ujar Sumarno.</p><p>Masa karantina bagi Habib tidak menjadi beban. Ia justru senang bisa belajar lebih intensif untuk bisa menang di OSN tingkat Jateng.</p><p>&ldquo;Kalau sebelumnya hanya belajar 6 jam, sekarang saya belajar selama 8 jam. Saya tidak jenuh tetapi justru lebih bersemangat,&rdquo; kata Habib.</p><p>Saat bersaing di OSN tingkat kabupaten, Habib harus menjawab 60 soal pilihan ganda. Ia harus bersaing bersama 89 siswa pilihan dari 89 sekolah di Kabupaten Sragen. Ia ingat juara I yang diraihnya hanya karena mendapat nilai tertinggi, yakni 96. Demikian juga dengan Alfario juga meraih juara I mapel IPA karena mendapat skor tertinggi 98.</p><p>&ldquo;Untuk persiapan OSN Jateng, saya harus banyak belajar karena IPA lebih sulit,&rdquo; katanya.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif