Soloraya
Minggu, 12 Februari 2023 - 19:04 WIB

Persiapan Sadranan, Produsen Camilan di Boyolali Mulai Lipatgandakan Produksi

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja mengepak produk camilan di rumah produksi milik Muslimah, 68, di Ringinsari, Penggung, Boyolali, Minggu (12/2/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Produsen makanan ringan atau camilan di Dukuh Ringinsari, Desa Penggung, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, meningkatkan produksi mereka hingga dua kali lipat. Hal itu sebagai persiapan menjelang Sadranan di mana biasanya permintaan camilan meningkat.

Salah satu produsen camilan, Muslimah, 68, mengungkapkan jelang Sadranan di bulan Ruwah ia mulai memproduksi makanan yang biasanya banyak dipesan seperti nastar, lidah kucing, kacang bawang, dan kacang telur.

Advertisement

“Kami buat stok untuk persiapan ruwahan sejak 10 Februari kemarin. Itu nanti bakal kami distribusikan ke penjual-penjual pada tanggal 1 Ruwah, itu nanti biasanya ramai mulai 15 Ruwah hingga 20 Ramadan,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di tempat produksinya, Minggu (12/2/2023).

Ia mengungkapkan telah menyiapkan produk camilan sebanyak 56 kilogram nastar, 18 kilogram lidah kucing, 60 kilogram kacang telur, dan 50 kilogram kacang bawang untuk didistribusikan jelang Sadranan di Boyolali.

Harga nastar ia patok Rp60.000 per kilogram, kemudian lidah kucing per mika Rp30.000, kacang bawah Rp50.000 per kilogram, dan kacang telur Rp40.000 per kilogram. Camilan tersebut akan ia distribusikan ke sekitaran Boyolali, Sukoharjo, Salatiga, Ungaran, dan daerah lain.

Advertisement

“Biasanya kalau saya kasih ke toko begitu dalam seminggu [sepekan] bisa langsung habis. Jadi habis terus buat begitu,” kata dia. Tak hanya  memproduksi camilan yang khusus diproduksi jelang Sadranan, Muslimah bersama delapan karyawannya juga memproduksi rempeyek yang telah rutin ia produksi selama puluhan tahun.

Muslimah mengatakan sekali produksi rempeyek per harinya 50 kilogram yang habis dalam dua hingga tiga hari. Harga per kilogram rempeyek di tempatnya adalah Rp50.000.

“Di sini itu yang penting rasanya, kami jual rasa walaupun mungkin sedikit lebih tinggi harganya, tapi rasanya dijamin enak. Misal ada yang bilang kurang bawang, juga akan kami tambahkan bawang,” jelasnya.

Advertisement

Sementara itu, salah satu karyawan usaha camilan milik Muslimah di Boyolali, Anik, mengungkapkan jelang Ruwah atau Sadranan ia membungkus lebih banyak camilan. Ia mencontohkan untuk cumi-cumi, keripik singkong, dan stik, pada hari biasa hanya membungkus 200 pak per hari.

Kini, ia dapat membungkus 400 pack per hari. Lalu, kue bawang biasanya hanya membungkus 100-200 pack menjadi 300-400 pack per hari. Sehingga, ada kenaikan sekitar dua kali lipat. Lebih lanjut, Anik menjelaskan harga cumi-cumi, keripik singkong, stik, dan kue bawang Rp9.000 per pak.

“Ini memang ada peningkatan jelang Sadranan ini. Untuk onde-onde juga meningkat, dari biasanya buat 30 kilogram, jadi 60 kilogram,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif