SOLOPOS.COM - Angota Polres Wonogiri memperhatikan pengarahan pelatih dari Ditlantas Polda Jateng dalam pelatihan olah TKP kecelakaan lalu lintas. (JIBI/SOLOPOS/Andi Sumarsono)

Angota Polres Wonogiri memperhatikan pengarahan pelatih dari Ditlantas Polda Jateng dalam pelatihan olah TKP kecelakaan lalu lintas. (JIBI/SOLOPOS/Andi Sumarsono)

WONOGIRI – Semua polisi harus bisa membuat tanda tempat terjadinya kecelakaan (Olah TKP). Hal itu guna membantu tugas bagian Satlantas yang saat ini jumlahnya terbatas. Selain itu, polisi juga harus mampu mengolah data kecelakaan melalui software komputer yang saat ini baru ada delapan di seluruh Indonesia.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kanit Laka Ditlantas Polda Jawa Tengah, AKP Sutriyani mengatakan Ditlantas memberikan pelatihan olah TKP Lakalantas di semua 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Menurutnya, Wonogiri menjadi lokasi terakhir pelatihan olah TKP Lakalantas tahun ini, Jumat (30/11/2012). Sutriyani menjelaskan pelatihan dilakukan di dalam ruang dan di area Perum Jasa Tirta untuk praktek dan diikuti 50 anggota Polres Wonogiri.

“Minimal bisa membuat tanda di lokasi. Termasuk mengamankan barang bukti dan menjaga keaslian TKP. Karena biasanya begitu ada kecelakaan masyarakat berbondong-bondong menyaksikan,” katanya. Dia menuturkan polisi harus mampu menangani korban Laka. Selain itu, setiap ada kejadian sebaiknya polisi bisa membuat tanda lokasi kejadian sehingga bisa ditindaklanjuti penyelidik kecelakaan.

Sutriyani menuturkan dalam pelatihan menjelaskan ketika ada kecelakaan polisi sebisa mungkin mengambil gambar dari empat arah mata angin, hal itu bertujuan mempermudah proses identifikasi. Menurutnya, software yang didatangkan dari Belanda itu bisa terlihat langsung bobot, panjang, lebar kendaraan yang terlibat kecelakaan ketika difoto dari empat arah mata angin.

Sementara saat ini baru ada lima komputer yang ada di Jawa Tengah, dua di Jakarta dan satu di Jawa Barat yang memiliki fasilitas ini. “Operatornya pun sudah mengikuti pelatihan di Belanda,” terangnya. Sutriyani menjelaskan semua Polres dan Polresta di Jawa Tengah akan dilengkapi dengan software tersebut secara bertahap. Menurutnya, polisi semua pangkat harus bisa melakukan olah TKP awal. Dia menuturkan pelatihan tersebut diikuti oleh 25 Polsek di Wonogiri. “Setiap polsek diwakili satu anggota,” pungkasnya.

Kasatlantas Polres Wonogiri, AKP Sugiyatmo, mengatakan pelatihan tersebut akan dilakukan bertahap setiap enam bulan. Tahap awal ini semua polisi di Wonogiri setidaknya harus mampu mengamankan barang bukti kecelakaan. “Tujuan utamanya meningkatkan profesionalisme anggota Polres Wonogiri,” jelasnya mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Ni Ketut Swastika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya