Soloraya
Rabu, 7 November 2012 - 17:01 WIB

Pertamina Bentuk Komunitas Pengguna Elpiji

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebanyak 40 orang yang tergabung dalam Komunitas Pengguna Elpiji mengikuti pelatihan yang digelar PT Pertamina di Rumah Makan Sukowati, Ngrampal, Sragen, Rabu (7/11/2012). (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)


Sebanyak 40 orang yang tergabung dalam Komunitas Pengguna Elpiji mengikuti pelatihan yang digelar PT Pertamina di Rumah Makan Sukowati, Ngrampal, Sragen, Rabu (7/11/2012). (Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–PT Pertamina (Persero) LPG & Gas Products Region IV membentuk Komunitas Pengguna Elpiji. Tujuannya untuk menekan angka kecelakaan akibat penggunaan elpiji, menuju zero accident.

Advertisement

Sales Area Manager LPG Marketing Yogyakarta PT Pertamina, R Totok Sugiharto, mengungkapkan konversi penggunaan minyak tanah ke gas elpiji di Sragen, sudah berlangsung sejak empat tahun lalu.

Pada masa awal konversi, angka kecelakaan akibat penggunaan elpiji masih cukup tinggi. Namun seiring bertambahnya tahun pelaksanaan konversi, jumlah kecelakaan terus menurun.

“Kita inginnya ke depan tidak ada lagi kecelakaan akibat penggunaan gas elpiji,” jelasnya saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan Pelatihan dan Pembentukan Komunitas Pengguna Elpiji Kabupaten Sragen di Rumah Makan Sukowati, Ngrampal, Sragen, Rabu (7/11/2012).

Advertisement

Komunitas Pengguna Elpiji, ungkapnya, beranggotakan 40 orang yang merupakan perwakilan dari 20 kecamatan di Sragen. Setiap kecamatan diwakili dua orang. Selama pelatihan, anggota komunitas mendapatkan materi tentang bagaimana penggunaan perangkat elpiji yang baik dan benar.  Selanjutnya mereka bertugas mensosialisasikan materi pelatihan kepada masyarakat. Komunitas Pengguna Elpiji juga bertugas menghimpun informasi terkait penggunaan elpiji yang diperoleh dari masyarakat. Mereka harus melaporkan informasi itu kepada PT Pertamina.

“Kegiatan sosialisasi sebenarnya sudah pernah dilakukan. Tapi kita ingin mengadakan sosialisasi kembali untuk mengingatkan masyarakat,” katanya.

Biasanya, kata Totok, terjadinya kecelakaan karena pemasangan instalasi perangkat elpiji yang tidak tepat dan faktor kesalahan manusia. Misalnya lupa mematikan kompor, menaruh barang yang mudah terbakar di dekat tabung gas dan lainnya.

Advertisement

Salah seorang anggota Komunitas Pengguna Elpiji dari Kecamatan Masaran, Suradi, 25, mengungkapkan ia menjadi anggota komunitas karena ingin membantu masyarakat. Rencananya Suradi akan memulai sosialisasi penggunaan elpiji yang baik dan benar, dari masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. “Sekarang saya belajar dulu dengan mengikuti pelatihan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif