SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Solopos/Kurniawan)
Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo menyebut jam pertandingan pukul 20.30 WIB justru banyak dampak negatifnya. Gibran bakal menyampaikan kepada penyelenggara kompetisi sepakbola Indonesia.
Wali Kota Solo menjelaskan ada PR waktu pertandingan sepak bola liga Indonesia. Persoalan waktu pertandingan sudah lama diprotes, salah satunya Presiden Persebaya Surabaya Azrul Ananda.
“Kalau saya sih setelah Asar sebelum Magrib selesai. Nek pengen nunggu kantoran, bar Isya, ojo nunggu kebengen jam 20.30 WIB,” kata dia ditemui wartawan, Selasa (4/10/2022).
Dia menjelaskan banyak bapak-bapak mengajak anaknya untuk menonton pertandingan sepakbola. Menonton tim kesayangan bertanding bersama anak-anak itu penting.
Dia menjelaskan banyak bapak-bapak mengajak anaknya untuk menonton pertandingan sepakbola. Menonton tim kesayangan bertanding bersama anak-anak itu penting.
Baca Juga: Pertanyakan Waktu Pertandingan Sepakbola, Wali Kota Gibran Bikin Jajak Pendapat
“Ke depan anak-anak itu bisa jadi penerusnya, jadi penonton lebih baik, jadi suporter lebih baik, mungkin jadi pemain bola yang lebih baik, jadi owner klub yang lebih baik. Kan ada sisi pembelajarannya,” ungkapnya.
“Itu sebenarnya sudah lama diobrolin sama Mas Azrul. Intine kalau pertandingan bola jam segitu lebih banyak negatifnya,” jelasnya.
Dia mengatakan akan menyampaikan persoalan waktu pertandingan sepakbola kemalaman kepada penyelenggara kompetisi sepakbola Indonesia.
Sebelumnya, Wali Kota Solo membuat jejak pendapat mengenai waktu paling pas untuk pertandingan sepakbola melalui akun Twitternya @gibran_tweet. Ada sebanyak 5.030 suara yang berpartisipasi dari Senin pukul 11.08 WIB sampai Selasa (4/8/2022) pukul 07.30 WIB.
Hasil jajak pendapat itu sementara sesuai dengan pendapat Gibran. Pada pukul 15.30 WIB ada 55,1%; 19.30 WIB ada sebanyak 18,2%; 20.30 WIB 1,4%; dan YNTKTS 25,4%.
Gibran juga membagikan artikel milik CEO Persebaya Azrul Ananda dengan judul Sepakbola Kemalaman.