Soloraya
Jumat, 13 Mei 2016 - 15:15 WIB

PERTANIAN BOYOLALI : Pemkab Tambah Luasan Budi Daya Pepaya Kalina

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pepaya (JIBI/Dok)

Budi daya Boyolali, Pemkab menambah luasan penanaman pepaya Kalina.

Solopos.com, BOYOLALI–Lahan budi daya pepaya jenis kalina di Boyolali, terus ditambah. Tahun 2015, pengembangan pepaya jenis ini disebar di tiga kecamatan yakni Musuk, Mojosongo, dan Teras. Total luasnya mencapai 15 hektare. Tahun ini, ada penambahan lahan untuk budi daya pepaya jenis kalina seluas 15 hektare di wilayah Teras. Pepaya jenis ini terus dikembangkan karena memiliki pangsa pasar yang cukup besar.

Advertisement

Kalina adalah nama lokal untuk pepaya california. Selain rasa buah yang manis, pepaya kalina juga memiliki daging yang  tebal, dan tahan lama sehingga banyak digemari konsumen khususnya konsumen kelas menengah atas. Pepaya jenis ini banyak didistribusikan dan dipasarkan  di supermarket di Soloraya, Semarang, dan Jogja.

Secara fisik, pepaya kalina berukuran tidak terlalu besar dan hanya memiliki berat berkisar 1 kilogram hingga 1,5 kilogram per  buahnya. “Kalau ke supermarket di Soloraya, banyak dijumpai  pepaya jenis kalina ini karena banyak digemari konsumen kelas menengah ke atas,” kata Kepala Bidang (Kabid) Produksi Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Boyolali, Supardi, kepada Solopos.com, Jumat (13/5/2016).

Menurut Supardi, produksi pepaya kalina tahun 2015 cukup baik. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali memberikan insentif berupa bantuan bibit pepaya, pupuk, dan pestisida hayati kepada petani.

Advertisement

Untuk musim tanam tahun ini, diperkirakan petani bisa menikmati hasil panen pada November 2016. Meskipun terus mengembangkan pepaya kalina, pepaya jenis MJ9 atau Thailand tetap dibudidaya secara swadaya masyarakat di lima kecamatan meliputi Mojosongo, Musuk, Boyolali, Teras, dan Ampel.

Supardi optimistis produksi pepaya tahun ini meningkat karena serangan hama kutu putih yang biasanya menyerang pohon pepaya, pada tahun ini tidak terjadi. Serangan kutu putih paling hebat terjadi pada 2014 lalu. Kondisi ini berdampak pada penurunan produksi pepaya pada 2014. Ribuan tanaman pepaya mati diserang hama jenis kutu putih.

Berdasarkan data di Dispertanbunhut Boyolali populasi pohon papaya  hingga triwulan pertama tahun ini sebanyak 340. 286 pohon yang tersebar di wilayah penghasil pepaya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif