SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, BOYOLALI – Lahan padi seluas  58 hektare di wilayah Boyolali terserang hama virus kerdil. Serangan virus kerdil paling parah terjadi di empat kecamatan yakni Banyudono, Sawit, Teras, dan Sambi.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Pengamat Hama dan Penyakit Tanaman Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanhutbun) Boyolali, Iskak Harjono, saat dijumpai di ruang kerjanya, Jumat (7/11/2014).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Meski luas lahan pertanian padi yang terkena serangan virus kerdil di Boyolali belum signifikan atau tidak begitu banyak, apabila terus dibiarkan, bisa berdampak pada penurunan kualitas tanaman padi yang hingga meluas ke sawah di daerah lain,” kata Ishak.

Ishak mengatakan perhitungan lahan pertanian yang terkena serangan virus kerdil saat ini masih relatif kecil, yakni hanya 58 hektare atau 0,013% dari luas seluruh lahan tanaman padi di Kota Susu yang mencapai jumlah 444.000 hektare.

“Penyebaran virus kerdil dikarenakan hama wereng cokelat. Tanaman padi yang terkena serangan virus kerdil tersebut, rumputnya menjadi memendek dan menguning. Apabila serangan berlanjut, tanaman padi menjadi tidak berbulir atau tidak berbuah,” ujar Ishak.

Kepala Dispertanhutbun Boyolali, Bambang Purwadi, mengatakan petani bisa menghindar dari serangan virus kerdil dengan mencoba menanam palawija.

Hal tersebut juga dilakukan untuk menghadapi musim kemarau yang mana pasokan air untuk pertanian menjadi sangat terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya