SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Solo, Rabu (25/2/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pertanian Indonesia, tenaga penyuluh di seluruh Indonesia masih minim.

Solopos.com, BOYOLALI–Kementerian Pertanian (Kementan) kekurangan tenaga penyuluh pertanian sebanyak 39.180 orang. Kekurangan tenaga penyuluh tersebut dapat mengancam realisasi target pemerintah pusat dalam program swasembada pangan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Pending Dadih Permana, mengatakan jumlah penyuluh pertanian di Indonesia saat ini sebanyak 47.412 orang. Penyuluh pertanian sebanyak itu tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

“Kekurangan tenaga penyuluh tersebut sudah berlangsung lama akibat banyaknya penyuluh pertanian yang pensiun,” ujar Permana saat ditemui wartawan di Asrama Haji Donohudan seusai membuka Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Ngemplak, Boyolali, Kamis (5/11/2015).

Permana mengatakan saat ini terdapat sebanyak 71.479 desa pertanian dari sekitar 84.000 desa di Indonesia dengan luasan lahan berbeda-beda. Melihat luasan lahan pertanian di Indonesia sekarang bisa dikatakan kekurangan sebanyak 39.180 orang tenaga penyuluh pertanian.

Ia menjelaskan mengacu pada UU No 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani menyebutkan setiap desa pertanian di daerah minimal harus ada sebanyak satu orang penyuluh pertanian untuk mengawasi lahan pertanian seluas 100 hektare.

“Kami khawatir Jika tidak ada penambahan jumlah tenaga penyuluh pertanian akan mempengaruhui hasil penen dan luasan lahan pertanian di Indonesia akan berkurang,” kata Permana.

Menurut Permana, dari tenaga penyuluh pertanian yang ada sekarang sebanyak 27.159 orang statusnya pegawai negeri sipil (PNS) sedangkan sebanyak 20.259 orang tenaga harian lepas (THL).  Ia memprediksi kalau sampai tidak ada penambahan jumlah tenaga penyuluh pertanian dalam waktu dekat pada 2019 jumlah peyuluh pertanian Indonesia tinggal tersisa sebanyak 49%.

“Kami sedikit lega setelah pemerintah pusat merencanakan merekrut tenaga penyuluh pertanian swadaya sebanyak 10.000 orang tahun depan. Pengisian kekurangan tenaga penyuluh diutamakan  dari anggota KTNA yang terbukti sudah memiliki komitmen terhadap pembangunan pertanian,” kata dia.

Ia menegaskan tidak semua anggota KTNA bisa mudah masuk menjadi tenaga penyuluh pertanian pada tahun depan. Seleksi ketat dan memberikan pelatihan yang cukup sebelum mendampingi petani akan tetap diberlakukan.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Perintah Provinsi (Pemrov) Jateng, Djoko Sutrisno, mengatakan sektor pertanian masih menjadi prioritas pembangunan di Jawa Tengah di pemerintahan Ganjar Pranowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya