SOLOPOS.COM - Mantri Tani Kecamatan Colomadu, Alex Priyono (kiri) meyerahkan benih padi ke salah seorang petani di Kantor Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Sabtu (9/11/2013). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Petani se-Kecamatan Colamadu, Karanganyar mendapat subsidi benih padi sebanyak 8,7 ton dari PT Pertani (Perseso) yang berkantor di Palur, Kecamatan Jaten, Karanganyar. Benih padi Ciherang itu diberikan ke petani agar ditanam pada musim tanam pertama ini.

“Padi Ciherang memang menjadi kegemaran petani di sini [Colomadu] sebab selain tahan hama, produksi tinggi dan cocok ditanam di Colomadu. Karena itu para petani di sini sepakat menanam Ciherang,” ujar Mantri Tani Kecamatan Colomadu, Alex Priyono ketika ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (9/11/2013).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Menurut dia batuan benih itu diberikan ke gabungan kelompok tani (gapoktan) yang ada di delapan desa dari 11 desa di Kecamatan Colomadu, dalam bentuk subsidi. Sedangkan tiga desa lainnya sengaja tak mendapat bantuan benih karena dulu mereka mendapat benih jagung yang karena alasan tertetu, akhirnya juga tak terealisasi.

Dia menjelaskan setiap satu kilogram benih, para petani hanya diharuskan membayar Rp2.020. Hal ini dinilai jauh lebih murah dari harga resmi di pasaran.

Sebab saat ini harga per kilogram benih padi Ciherag seperti yang didapatnya dari PT Pertani paling tidak mecapai Rp4.000. Karena itu pihaknya bersyukur mendapat bantuan benih tersebut.

Dia mengutarakan delapan desa yang mendapat bantuan benih masing-masing Ngasem dengan luas lahan pertanian 50 hektare mendapat dua unit atau 10 kilogram. Hal sama juga diberikan di Blulukan yang luas lahannya sama.

Untuk Bolon dan Tohudan dengan luas lahan masing-asing 75 hektare masing-masing mendapat tiga unit. Sedangkan untuk Paulan, Gajahan, Baturan dan Klodran yang masing-masing mempunyai luas lahan 25 hektare, masing-masing mendapat satu unit.

Secara terpisah Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Colomadu, Wahono membenarkan adanya subsidi tersebut. Dia menjelaskan varietas benih padi Ciherang mempunyai masa tanam kira-kira 110 hari.

“Padi ini tidak disukai burung emprit, karena di ujungnya ada bulu yang tajam sehingga burung enggan memakannya. Selain itu nilai padi ini cukup tiggi, sehingga petani suka menanam varietas ini,” ungkap dia.

Yang menggembirakan setelah disortir, benih yang kosong maksimal 2 persen. Karena itu dia optimistis benih yang diklaim mempunyai daya tumbuh 80 persen tersebut akan berhasil ditanam di Colomadu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya