SOLOPOS.COM - Buruh tani menyemai bibit tembakau untuk dipindahkan ke kebun. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Pertanian Klaten yakni penanaman tembakau diprediksi meningkat karena kemarau diprediksi panjang.

Solopos.com, KLATEN – Petani di wilayah Kecamatan Manisrenggo, Klaten,  mulai menanam tembakau memasuki musim kemarau tahun ini. Diperkirakan, luas tanam tembakau tahun ini meningkat dibanding 2014 lalu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Koalisi Nasional Penyelamat Kretek (KNPK) Klaten, Aryanta Sigit Suwanta, mengatakan luas tanam tembakau di wilayah Manisrenggo pada 2014 lalu sekitar 529 hektare (ha). Musim kemarau tahun ini yang diprediksi lebih panjang, diharapkan luas tanam tembakau meningkat.

Sigit memperkirakan luas tanam tembakau pada 2015 ini mencapai 700 ha. “Musim kemarau tahun ini diprediksi lebih panjang. Kondisi itu bagus untuk bertanam tembakau,” jelas Sigit, Jumat (3/7/2015).

Sigit mengatakan masa tanam tembakau sudah dimulai sejak 25 Juni lalu. Tahap tanam itu terbagi dalam tiga gelombang lantaran menanti masa panen padi yang berbeda-beda di setiap lahannya.

“Gelombang pertama untuk tanam tembakau itu 25 Juni-10 Juli, gelombang kedua 10-25 Juli serta gelombang ketiga setelah 25 Juli. Untuk masa panen itu 75-90 hari tergantung dari jenis benihnya,” ungkap dia.

Para petani di wilayah Manisrenggo biasa menanam tembakau jenis bligon. Namun, belakangan sejumlah petani melakukan uji coba menanam tembakau jenis bligon super.

“Saat ini baru diuji coba bligon super. Jumlah daun perbatangnya itu 45-50 daun lebih banyak dibanding jenis bligon biasa yang hanya 25-35 daun,” ujar Sigit yang juga Kepala Desa Solodiran, Kecamatan Manisrenggo tersebut.

Disinggung penjualan tembakau hasil tanam petani, Sigit menuturkan selama ini sebagian besar petani memilih menjual tak terikat dengan perusahaan manapun melalui kemitraan. Menurunnya petani yang menjalin kemitraan sudah terjadi sekitar dua tahun ini.

Hal ini lantaran penjualan tembakau secara umum lebih menguntungkan. “Petani menilai dijual secara umum lebih menguntungkan karena harga tawarnya bervariasi. Untuk harga tembakau tahun ini diharapkan mencapai Rp200.000/kg. Untuk tahun kemarin itu Rp150.000/kg,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya