SOLOPOS.COM - Hama keong mas (HARIAN JOGJA/ABDUL HAMIED RAZAK)

Pertanian Klaten kini diterpa serangan keong di dua kecamatan yani Bayat dan Gantiwarno. Serangan keong memaksa petani menanam ulang padi.

Solopos.com, KLATEN – Hama keong menyerang puluhan hektare (ha) lahan pertanian di wilayah Bayat serta Gantiwarno selama beberapa waktu terakhir.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kondisi itu membuat sejumlah petani menanam ulang padi di lahan pertanian.

Kepala Desa (Kades) Wiro, Bayat, Agus Riyadi, menerangkan hama tersebut menyerang tanaman padi berusia antara satu hingga 30 hari setelah tanam.

Sekitar 40 ha lahan pertanian di Desa Wiro yang diserang keong.

“Untuk penanganannya ya hanya diambil kemudian dimasukkan ke karung,” jelas dia saat berbincang dengan , Kamis (8/1/2015).

Agus menuturkan serangan keong akhir-akhir ini cukup merepotkan lantaran memakan tanaman padi yang berusia muda. Alhasil, para petani di wilayahnya melakukan tanam ulang.

“Kemarin sudah melakukan tanam ulang karena banjir, sekarang tanam ulang lagi karena dimakan hama keong,” ungkapnya.

Aksi tanam ulang itu membuat bibit padi di Desa Wiro langka. Para petani harus mencari hingga ke daerah lain demi menanam ulang padi mereka.

“Harus cari bibit padi ke daerah Trucuk hingga ke daerah sekitar Rawa Jombor. Harapannya segera ada bibit padi yang benar-benar tahan terhadap serangan hama termasuk hama keong ini,” katanya.

Sementara itu, Kades Sawit, Gantiwarno, Mariyadi, menerangkan dari total 30 ha lahan pertanian yang ditanami padi, 50% diserang keong.

Rata-rata padi yang diserang berusia 30 hari setelah tanam dan kerap terjadi saat musim hujan tiba. Kondisi itu dikhawatirkan membuat produksi padi di wilayahnya menurun.

“Biasanya kalau setiap ha itu bisa panen padi hingga 5 ton. Kalau kondisi seperti produksi jelas tidak sampai sebesar itu,” urai dia.

Koordinator Pengamat Hama Dinas Pertanian Klaten, Sunarno, membenarkan adanya serangan hama di sejumlah wilayah tersebut.

Berdasarkan catatan di Dispertan, ada total 13 ha lahan pertanian yang ditanami padi diserang keong.

Terkait antisipasi serangan hama tersebut tak semakin meluas, pihaknya mengimbau para petani melakukan pengelolaan air pada lahan pertanian agar tak menggenang.

“Buat parik di tengah petakan, pasang ajir [potongan kayu] sebagai jebakan untuk keong bertelur. Untuk mekanisme penangan keong dilakukan dengan pengambilan langsung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya