SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman cabai. (JIBI/Harian Jogja/Wahyu Darmawan)

Pertanian Sragen, Kementerian Pertanian menyiapkan bantuan untuk penanaman cabai di 100 hektare lahan wilayah Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Untuk mengatasi gejolak harga cabai yang menjadi salah satu komoditas penyangga inflasi daerah, Kementerian Pertanian mengalokasikan bantuan pengembangan budidaya tanaman hortikultura, terutama cabai merah dan cabai rawit, seluas 100 hektare di Sragen pada 2017.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dinas Pertanian (Distan) Sragen mulai memetakan daerah yang cocok untuk pengembangan tanaman cabai tersebut. Kepala Distan Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (7/1/2017) siang, mengaku telah dihubungi langsung oleh pejabat Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan.

Eka menjelaskan pengembangan tanaman kortikultura penyangga inflasi, seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah menjadi program baru di Distan pada 2017. Dia menjelaskan Ditjen Hortikultura Kementan sudah menyampaikan alokasi lahan yang digunakan untuk pengembangan tanaman cabai rawit seluas 40 hektare dan cabai merah seluas 60 hektare.

“Program itu langsung dari Kementan. Program itu menjadi salah satu solusi meminimalkan fluktuasi harga cabai. Bentuk programnya pengembangan kawasan cabai. Harapannya dengan alokasi sampai 100 hektare itu masing-masing kabupaten termasuk Sragen bisa mengamankan harga cabai di daerahnya sendiri,” tuturnya.

Eka menyampaikan lokasi yang dipilih untuk tanam cabai itu tentu daerah yang aman dari banjir dan ketersediaan airnya tidak berlebih. Selain lokasi lahan, Eka juga mempertimbangkan aspek kemampuan petani dalam membudidayakan cabai.

Dia memprioritaskan petani-petani yang terbiasa menanam cabai. Kalau program itu diberikan kepada petani yang tidak berpengalaman menanam cabai, Eka khawatir program itu menjadi percuma.

“Dalam pengembangan cabai itu tentu ada target produksinya. Kami masih memetakan lokasi dan petaninya yang nantinya dimintakan persetujuan ke Ditjen Hortikultura. Wilayah Kecamatan Kedawung dan Tanon menjadi lokasi alternatif dalam pengembangan tanaman cabai itu,” tambahnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0725/Sragen, Letkol (Inf) Denny Marantika, bersama perwakilan dari Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) yang kini menjadi Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas Pertanian Sragen mengikuti rapat koordinasi nasional ketahanan pangan di Jakarta. Mereka menggelar rapat bersama para perwira TNI Angkatan Darat.

“Dalam rakornas kemarin belum melibatkan Bulog [Badan Urusan Logistik]. Ada penandatanganan dokumen tentang luas tambah tanam [LTT] di wilayah Jawa. Rakornas itu lebih banyak membahas teknis sementara target produksinya masih dalam skala Jawa dan belum diperinci ke tingkat kabupaten/kota,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya