Soloraya
Jumat, 7 Agustus 2015 - 04:40 WIB

PERTANIAN SUKOHARJO : 50 Hektare Sawah Terancam Puso

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Pertanian Sukoharjo, sekitar 50 hektare sawah terancam puso karena saluran irigasi mengalami pendangkalan.

Solopos.com, SUKOHARJO–Sedikitnya 50 hektare sawah di Desa Ngasinan, Kecamatan Bulu terancam gagal panen atau puso. Hal ini dikarenakan air saluran irigasi pertanian mengalami pendangkalan selama beberapa tahun terakhir.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Jumat (7/8/2015), menyebutkan puluhan hektare lahan pertanian di Desa Ngasinan mendapat pasokan air dari saluran Dam Colo Barat. Air dari Dam Colo Barat mengalir ke saluran irigasi pertanian di beberapa wilayah seperti Desa Bulu, Punden, Tiyaran, Malangan hingga Ngasinan.

Saluran irigasi pertanian di Desa Ngasinan mengalami pendangkalan sejak beberapa tahun terakhir. Imbasnya, air saluran irigasi bakal meluap dan merendam areal lahan persawahan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Para petani bakal merugi lantaran lahan pertanian gagal panen.

Kepala Dusun Kedung Bathang, Desa Ngasinan, Kecamatan Bulu, Suyatno, mengatakan areal persawahan di Desa Ngasinan merupakan daerah langganan banjir saat musim penghujan. Saat terjadi hujan lebat dipastikan sawah di wilayah itu terendam air hingga berhari-hari. “Ada pendangkalan saluran irigasi pertanian sehingga air langsung merendam sawah saat hujan lebat,” katanya saat ditemui Solopos.com, Jumat.

Advertisement

Selain pendangkalan saluran irigasi, meluapnya air ke lahan pertanian dipengaruhi adanya jembatan dan pintu saluran irigasi. Air saluran irigasi tak bisa mengalir lancar lantaran terhambat jembatan.

Dia mencontohkan saat musim penghujan tahun lalu. Kala itu, air saluran irigasi pertanian meluap yang mengakibatkan lebih dari 50 hektare sawah terendam air. Para petani harus gigit jari lantaran sawah gagal panen. “Tahun lalu, tidak ada hasil panen tanaman padi. Seluruh sawah terendam air dan tak bisa dipanen,” papar dia.

Suyatno meminta instansi terkait merevitalisasi jembatan dan membongkar dua pintu saluran irigasi pertanian. Sehingga air saluran irigasi dapat mengalir lancar saat turun hujan dengan intesitas tinggi.

Advertisement

Sementara itu, Camat Bulu, Sunarjo, mengaku telah menyampaikan aspirasi warga Desa Ngasinan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo. Menurut dia, revitalisasi jembatan merupakan kewenangan mutlak Pemkab Sukoharjo. “Memang sudah lama kami laporkan ke Pemkab Sukoharjo namun hingga sekarang belum ada respons,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif