SOLOPOS.COM - Ilustrasi lahan pertanian di Sukoharjo. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Pertanian Sukoharjo diterpa ancaman lahan bera karena kemarau diprediksi panjang.

Solopos.com, SUKOHARJO – Lahan pertanian seluas 7.484 hektare di sepanjang saluran Dam Colo Timur terancam tak bisa ditanami alias bera menyusul fenomena El Nino dan rencana penutupan Dam Colo Timur pada 1 Oktober mendatang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Jigong Sarjanto, mengungkapkan berdasar perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau tahun ini cukup panjang.

“Saat ini belum ada sawah yang bera karena pasokan air tercukupi. Sebagian lahan pertanian di Sukoharjo mengandalkan pasokan air dari Dam Colo,” katanya saat dihubungi Espos, Sabtu (1/8).

Biasanya saat Dam Colo Timur ditutup, para petani tetap mengolah sawah dengan mengandalkan pasokan air dari beberapa embung dan sumur pantek. Namun, saat Dam Colo Timur ditutup, debit air embung dan sumur pantek bakal menyusut drastis.

Kondisi ini diperparah dengan adanya fenomena El Nino yang diprediksi memicu kemarau panjang hingga November.

Apabila tak ada pasokan air setelah Dam Colo Timur ditutup maka dikhawatirkan lahan pertanian bakal gagal panen. Selama ini, Dam Colo Timur memasok air ke lahan pertanian yang tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Bendosari, Grogol, Polokarto dan Mojolaban.

Lebih jauh, Jigong meminta instansi terkait segera mencari solusi alternatif agar lahan pertanian tetap bisa dipanen saat musim kemarau.

Di sisi lain, seorang petani asal Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Warsidi, 38, mengungkapkan tak ada permasalahan serius ihwal pasokan air ke persawahan selama musim kemarau.

“Saat Dam Colo Timur ditutup saya tetap bercocok tanam dan mengambil pasokan air dari embung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya