Soloraya
Rabu, 6 September 2017 - 16:15 WIB

PERTANIAN WONOGIRI : 50% Pohon Buah Naga di Semin Mati akibat Kena Penyakit

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Desa (Kades) Semin Wonogiri, Suparmi, memperlihatkan buah naga di pekarangan rumahnya beberapa waktu lalu. Saat ini, tanaman buah naga di pekarangannya sudah mati. (Istimewa/dok. Suparmi)

Pertanian Wonogiri kali ini tentang budidaya buah naga di Semin.

Solopos.com, WONOGIRI — Pohon naga yang dibudidayakan di sentra buah naga Desa Semin, Nguntoronadi, Wonogiri, terserang penyakit hingga banyak pohon mati. Kini jumlah pohon buah naga di desa itu berkurang hingga 50 persen lebih.

Advertisement

Kepala Desa (Kades) Semin, Suparmi, saat ditemui di kantornya, Selasa (5/9/2017), mengatakan banyak pohon buah naga yang tiba-tiba berubah warna menjadi kuning lalu membusuk.

“Kondisinya saat ini banyak yang mati karena penyakit, tapi pohon masih banyak juga. Tanaman yang tersisa kebanyakan yang menempel di pohon. Kalau yang di tiang cor-coran banyak yang kena penyakit,” ungkap dia.

Menurut dia kondisi tersebut akibat tanaman terkena hujan secara terus menerus. Hal itu menyebabkan tanaman terkena penyakit sehingga tidak bisa berbunga.

Advertisement

Selain itu karena tidak ada peremajaan tanaman, sehingga produktivitas buah tiap tanaman menurun.

“Tanaman tua yang terkena virus membusuk lalu mati. Banyak warga yang menyemprot tanaman dengan obat tapi enggak mempan. Yang bisa dilakukan meremajakan tanaman. Warga akan meremajakan tanaman secara serempak dalam waktu dekat,” imbuh dia.

Dia menjelaskan Semin menjadi sentra budidaya buah naga sejak 2013.

Advertisement

“Di Semin ada 3.000-an keluarga yang tersebar di tujuh dusun. Sebanyak 98 persen di antaranya menanam tanaman buah naga di pekarangan rumah masing-masing. Paling banyak ada di Dusun Semen,” ulas Suparmi.

Budidaya buah naga di Semen diprakarsai Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati. Ketua KWT Melati, Darmini, mengatakan warga membudidaya buah naga hanya sebagai sambilan.

Namun, usaha sambilan itu sangat menjanjikan karena buah naga memiliki nilai ekonomi tinggi. Saat ini hasil panen sedang anjlok karena faktor cuaca.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif