Soloraya
Rabu, 12 Januari 2022 - 14:19 WIB

Pertapaan Bancolono Tawangmangu, Tempat Jujugan Presiden Kabulkan Hajat

Latif Ghufron Aula  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pertapaan Bancolono. (Solopos.com/Latif Ghufon Aula)

Solopos.com, KARANGANYAR — Gunung Lawu memiliki panorama indah dan menjadi salah satu destinasi favorit pendaki. Di lereng gunung ini terdapat beberapa yang tempat dianggap sakral seperti tempat pertapaan Bancolono yang menjadi lokasi meditasi sejumlah presiden dan pejabat.

Tempat bertapa ini konon merupakan petilasan Raja Majapahit terakhir, Brawijaya V. Tempat bersejarah yang berlokasi di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dapat dilihat dari jembatan Bancolono. Jembatan Bancolono sendiri menjadi pembatas antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Advertisement

Pertapaan yang dianggap keramat oleh sebagian orang ini menjadi menjadi tempat tirakat. Konon banyak permohonan yang dikabulkan setelah tirakat di tempat ini.

Baca Juga: Sosok Prabu Siliwangi, Raja yang Bawa Sunda Galuh ke Masa Kejayaan

Sang juru kunci Pertapaan Banconolono Bancolono mengaku kerap melihat pengunjung yang berdoa, bersemedi untuk meminta jodoh, keselamatan, pangkat, hingga kelancaran rezeki. Tak hanya masyarakat biasa, Presiden dan pejabat-pejabat Tanah Air juga pernah datang bermeditasi seperti Soekarno, Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Bibit Waluyo, dan sejumlah wali kota dan bupati.

Advertisement

Sarju juga menjumpai banyak pejabat-pejabat dari luar Tanah Jawa. Politikus-politikus yang akan maju menjadi calon pemimpin daerah juga pernah datang ke Pertapaan ini.

Menurut Sarju, malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon menjadi hari favorit para pengunjung untuk melakukan ritual. Pengunjung juga rutin bertapa pada Bulan Sura dan Dukutan setiap tujuh bulan sekali dengan membawa berbagai sajian.

Baca Juga: Kisah Arya Penangsang, Raja Demak yang Meninggal Gegara Keris Sendiri

Advertisement

Sejarah Pertapaan Bancolono

Juru kunci Pertapaan Bancolono, Sarju, 90, menceritakan awal mula Brawijaya V singgah di tempat yang dianggap sakral tersebut. Raja Brawijaya V dan pengawalnya lari ke Gunung Lawu setelah tumbangnya kerajaan Majapahit. Konon, sebelum melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu, sang raja, kerabat, dan para pengawalnya bersuci atau mandi di sebuah sendang.

“Para kerabat raja yang putri bersuci di Sendang Wedok [sendang putri] di sebelah timur. Dan yang putra bersuci di Sendang Lanang [putra]. Mereka juga diwajibkan minum air suci yang mengalir,” ujar Mbah Sarju seperti dilansir laman Pemerintah Kabupaten Magetan.

Baca Juga: Pamali Suku Banjar: Tidur di Tempat Imam Salat Dipindah Hantu Badak

Setelah bersuci rombongan kerajaan Majapahit itu melaukan pendakian ke puncak Gunung Lawu. Sesampainya di puncak, mereka mendirikan kerajaan sehingga dipercaya menjadi tempat moksa sang raja. Sementara tempat mandi Brawijaya V kemudian disebut Pertapaan Bancolono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif