SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (Solopos)

Solopos.com, SOLO Badan Pusat Statistik (BPS) merilis sejumlah indikator pembangunan Kota Solo sepanjang tahun 2022 yang terangkum dalam buku Surakarta Dalam Angka 2023, Senin (28/2/2023). Salah satu yang menarik indikator pertumbuhan ekonomi Solo yang melompat hingga 6,25 persen.

Angka itu paling tinggi untuk kategori kota se Jawa Tengah (Jateng) dan tertinggi kedua kategori kabupaten/kota se Jateng. Pertumbuhan ekonomi Solo tahun lalu hanya kalah dari Kabupaten Boyolali yang mencapai 6,33 persen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hebatnya lagi, pertumbuhan ekonomi Solo ternyata jauh di atas pertumbuhan ekonomi Jateng yang hanya 5,31 persen. Pertumbuhan ekonomi Solo tahun 2022 pun terbilang melejit bila dibandingkan tahun 2021, di angka 4,01 persen dan tahun 2020 yang minus 1,76 persen.

Capaian tersebut tentu layak mendapat apresiasi positif dari semua kalangan. Terlebih, pertumbuhan ekonomi Solo 2022 sudah melampaui pertumbuhan ekonomi Solo pada 2018 dan 2019.

Merujuk data Surakarta Dalam Angka 2023, pertumbuhan ekonomi Solo 2018 dan 2019 tercatat 5,75 dan 5,78 persen. Saat itu, Solo masih dipimpin Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo alias Rudy dan Wawali Achmad Purnomo.

Kondisi saat itu terbilang normal dikarenakan belum terjadi bencana pandemi Covid-19. Pandemi masuk Solo pada Maret 2020. Kondisi pandemi berlanjut hingga tahun 2021 dan pertengahan 2022.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dimintai tanggapan atas capaian tersebut mengaku bersyukur Solo akhirnya bisa bangkit dari dampak pandemi. Dia pun menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan membantu Solo untuk bangkit.

“Maturnuwun untuk kerja keras semua pihak. Ini adalah capaian bersama,” ujar dia, Rabu (1/3/2023).

Tapi Gibran meminta agar capaian positif itu tak lantas membuat semua pihak berpuas diri. Dia ingin kerja sama semua pihak untuk kembali menorehkan capaian positif pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023.

Disinggung pertumbuhan ekonomi Solo 2022 yang masih kalah dari Boyolali, Gibran beralasan kalah lahan. Solo yang tak seberapa luas, kondisinya sudah sangat padat. Kondisi itu membuat Solo tak bisa investasi pabrik.

“Solo kalah lahan, tidak bisa investasi di pabrik,” kilah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya