SOLOPOS.COM - 11pertunjukan wayang Espos/Tri Rahayu Ki Dalang Jliteng Suparman memulai pertunjukan Wayang Kampung Sebelah di pelataran Pasar Sukowati Sragen, Jumat (10/3/2023) malam.

Solopos.com, SRAGEN — Rangkaian boyongan pedagang Pasar Nglangon, Pasar Joko Tingkir, dan Kios Renteng Nglangon dimulai dengan syukuran makan soto bersama dengan hiburan Campursari Honocoroko dan pertunjukan Wayang Kampung Sebelah di pelataran Pasar Sukowati Sragen, Jumat (10/3/2023) malam.

Dalang Kampung Sebelah Ki Jliteng Suparman dalam pertunjukannya mengkritik situasi di Sragen dengan lakon Atas Mengganas, Bawah Beringas. Petunjukan Wayang Kampung Sebelah itu ditonton ratusan pedagang dan keluarganya serta para pejabat. Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati hadir didampingi adik kandungnya, Untung Wibowo Sukowati.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami mengkritisi kedua belah pihak, yakni mengkritisi elit politik yang haus kekuasaan dan kekayaan sementara di bawah terjadi kekacauan yang tidak terkendali, serta gemar anarkis. Jadi lakonnya yang di atas mengganas dengan korupsinya dan yang di bawah beringas dengan anarkisnya, distrubsinya, dan emosionalnya,” ujar Ki Jliteng saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat malam.

Pertunjukan wayang ini merupakan kritik sosial bagi pemerintah dan masyarakat. Dia mengungkapkan situasi dan kondisi ini tercipta bukan karena kesalahan salah satu pihak tetapi ini merupakan kesalahan kolektif. Dia menawarkan solusi segala sesuatu itu dirembuk bersama dan memperbaiki bersama. “Solusinya harus ada perubahan baik yang di atas dan yang di bawah,” jelasnya.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, menyampaikan syukuran boyongan pasar ini dihelat lewat kolaborasi Dikumindag dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen. Dia menyampaikan proses sosialisasi hingga undian kios dan los sudah berjalan lancar sesuai target yang ditentukan.

Cosmas mengapresiasi para pedagang yang sudah bekerja sama dengan pemerintah, khususnya bagi warga di Kios Renteng Nglangon. “Proses itu tidak mudah. Dengan semangat gotong-royong yang baik, akhirnya semua masalah bisa teratasi. Proses boyongan dimulai Sabtu [11/3/2023] ini pukul 06.00 WIB, boyongan dari pasar lama ke pasar baru,” jelasnya.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan sebagai seorang ibu kalau ada anak yang nakal itu alhamdulillah. Dia berharap dengan pindah ke pasar yang baru bisa memberi rezeki bagi para pedagang untuk bisa menyekolahkan anak hingga bisa mantu anak.

Yuni titip kepada pedagang agar Pasar Sukowati dijaga bersama. Dia menerangkan kalau ada bagian pasar yang digunakan untuk hal-hal yang tidak bisa supaya diingatkan dan dilaporkan ke Diskumindag. “Selama ini ada aktivitas gelap-gelapan itu karena tidak ada yang mengingatkan. Kemarin pasar banjir dan paving blok ada yang rusak, itu nanti diperbaiki. Setelah ini kalau ada kerusakan diunggah ke media sosial lagi tidak? Kalau ada urusan dirembuk bareng, bukan malah pasang baliho,” pesannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya