SOLOPOS.COM - Kantor PDAM Tirtonegoro Sragen. (Google maps)

Solopos.com, SRAGEN — PT Oasen N.V. Belanda sebagai mitra kerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen melakukan studi kelayakan pengadaan layanan air minum di Kecamatan Miri, Sragen. Hanya Miri yang belum tersentuh pelayanan PDAM Sragen karena jangkauannya cukup jauh dan belum memungkinkan mengolah air Waduk Kedung Ombo (WKO) sebagai sumber air baku.

Penjelasan itu diungkapkan Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtonegoro Sragen, Hanindyo Heru Prayitno, saat ditemui wartawan di sela-sela pelatihan motivasi bagi ratusan karyawan PDAM Sragen di Taman nDayu Park Sragen, Sabtu (17/6/2023).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Jumlah pelanggan PDAM Sragen sekarang mencapai 70.600 sambungan. Angka itu naik bila diandingkan 2022 yang baru 68.000-an sambungan rumah. Dari 20 kecamatan di Sragen, layanan PDAM baru menyentuh 19 kecamatan, tinggal Miri yang belum terlayani. Kami bersama PT Oasen NV Belanda melakukan studi kelayakan di Miri karena debit air di sumber air sumur dalam relatif kecil,” jelas Hanindyo.

Ia menerangkan cakupan pelayanan PDAM Sragen 95% di antaranya diambilkan dari sumur dalam dan hanya 5% yang menggunakan air permukaan, yakni di sumber air Gumeng, Karanganyar. Air sungai dan waduk tidak dikelola karena tidak layak dan biaya pengolahannya besar. Hanindyo mencontohkan air WKO tidak layak dikelola menjadi air bersih karena banyak kotoran keramba.

PDAM sudah memperpanjang surat izin pemanfaatan air (SIPA) WKO. Dalam studi kelayakan di Miri kemungkinan masih menyasar sumur dalam karena untuk pengolahan air WKO biayanya mahal. “Kami berhitung investasi untuk jangka panjang di Miri yang ada beberapa desa. Dari sisi bisnis tidak menjanjikan, tetapi kami lebih menekankan pada pelayanan. Kalau FCR [full cost recovery] tidak memungkinkan, maka kami akan lakukan subsidi silang dari selatan Bengawan Solo ke utara Bengawan Solo,” katanya.

Dia mengungkapkan tantangan PDAM terbesar terletak pada banyaknya Pamsimas dan pam swadaya sejak 2-3 tahun terakhir. Izin pamsimas yang mengeluarkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU), sedangkan pam swadaya berkaitan dengan pokok-pokok pikiran wakil rakyat lewat dana aspirasi.

“Kami melakukan pendekatan. Untuk pamsimas bisa kelar karena tidak masuk di wilayah layanan PDAM. Untuk pam swadaya sebenarnya bisa berkolaborasi dengan kami, yang peting tidak merugikan semua pihak,” katanya.

Tantangan di internal, kata dia, berkaitan dengan kinerja yang menurun sehingga dibutuhkan pelatihan motivasi bagi karyawan untuk menaikan etos kerja mereka. Semua itu dilakukan untuk mengejar target pendapatan PDAM.

“Tahun lalu target laba kami Rp2,7 miliar dan di 2023 ini naik menjadi Rp2,85 miliar. Tantangan terbesar kami dari eksternal sehingga dibutuhkan inovasi dan kolaborasi,” jelasnya.

Karyawan Titipan

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, juga hadir menjadi motivator bagi 287 karyawan PDAM. Yuni menyinggung tentang adanya karyawan titipan pejabat, terutama dari DPRD Sragen. Dia berpesan kepada karyawan PDAM, terutama yang titipan, mestinya menunjukkan kinerja yang lebih baik dan mengikuti aturan main yang ada di PDAM.

“Karyawan titipan ini kalau tidak segera diangkat jadi karyawan tetap maka yang dihubungi direktur utamanya. Loyalitas semua karyawan itu kepada perusahaan terlepas dari siapa pun yang menitipkan. Saya tidak menafikan adanya karyawan titipan itu,” ujarnya.

Saat Bupati bertanya siapa saja yang menjadi karyawan titipan itu? Audiens menjawab banyak. Dia menekankan siapa pun pejabat yang menitipkan, loyalitas mutlak tetap kepada perusahaan sehingga tidak perlu curhatnya ke orang luar perusahan. Ketika perusahaan menghadapi tantangan  besar dan harus bekerja ekstra keras maka seluruh karyawan harus siap.

“Dengan banyaknya pamsimas maka pelanggan berkurang. Jadi gaji karyawan dikurangi. Situasi seperti itu pun harus siap juga. Bekerja itu tidak sekadar mencari uang tetapi harus bisa diniati untuk ibadah sehingga bisa meningkatkan kapasitas dan menikmati hidup,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya