SOLOPOS.COM - DIBONGKAR-Warga menyaksikan batu nisan yang dirusak oleh orang tak bertanggung jawab di Permakaman Dukuh Bangilan, Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Jumat (15/6/2012).(Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

DIBONGKAR-Warga menyaksikan batu nisan yang dirusak oleh orang tak bertanggung jawab di Permakaman Dukuh Bangilan, Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten, Jumat (15/6/2012).(Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN--Puluhan batu nisan di Permakaman Dukuh Bangilan, Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten ditemukan dalam kondisi porak-poranda.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pantauan Solopos.com di lokasi, Jumat (15/6/2012), batu-batu nisan itu umumnya mengalami kerusakan pada bagian atasnya. Dua buah batu yang berada di atas badan nisan itu rata-rata terlepas dari tempatnya. Diduga, pada bagian atas batu nisan itu dipenggal menggunakan alat keras seperti martil. Terdapat empat unit batu nisan yang dibongkar dari tempatnya semula. Tidak ada batu nisan yang hilang dalam kejadian itu.  Potongan-potongan batu nisan itu dibiarkan porak-poranda di lokasi oleh pelaku.

Rusaknya puluhan batu nisan itu kali pertama diketahui oleh Mulyono, warga Dukuh Madoan, Desa Ngalas sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, Mulyono hendak mencari bunga kamboja yang tumbuh di permakaman. Sesampainya di makam, dia dikagetkan dengan batu nisan yang berantakan. “Pak Mulyono lalu melaporkan kepada warga sekitar. Setelah dicek warga, ternyata laporan Pak Mulyono benar,” ujar Kadus II Desa Ngalas, Partono saat ditemui wartawan di lokasi.

Pengrusakan puluhan batu nisan itu diperkirakan dilakukan pada Kamis (14/6) malam. Sebab, pada sore harinya masih banyak warga sekitar yang berziarah kubur atau nyekar. “Kalau nyekar biasanya sampai pukul 19.00 WIB. Kemungkinan pengrusakan itu dilakukan di atas pukul 19.00 WIB,” papar Partono.

Warga sekitar tidak ada yang mendengar suara gaduh pada malam harinya. Pada waktu yang sama digelar pementasan musik dangdut di Asrama Militer Depo Pendidikan dan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Rindam IV/ Diponegoro, Klaten yang berada tak jauh dari lokasi.

“Alunan musik dangdutnya terdengar cukup keras sehingga warga tidak mendengar adanya pengrusakan batu nisan itu. Warga sekitar juga tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan,” urai Partono.  Hingga kini belum diketahui motif dan pelaku pengrusakan puluhan batu nisan itu. Aparat dari Polsekta Klaten masih menyelidiki kasus pengrusakan puluhan batu nisan ini.

“Entah itu dilakukan kelompok orang atau hanya seorang kami belum tahu. Kami masih menyelidikinya,” ujar Kapolsekta Klaten, AKP Heru Setyaningsih, kepada wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya