SOLOPOS.COM - Siti Ma'rufah, 28, bersama ratusan peserta ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengikuti ujian Tes Kemampuan Dasar (TKD) di Auditorium UNS, Minggu (3/11). Siti menjadi korban kecelakaan di gerbang depan UNS lantaran tergesa-gesa. (Binti S/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – CPNS menjadi pekerjaan yang diminati banyak orang. Mengikuti ujian calon pegawai negeri sipil (CPNS) dengan lancar menjadi harapan setiap peserta ujian. Namun, , Siti Ma’rufah, 28, yang akan mengikuti ujian CPNS di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Minggu (3/11/2013), mengalami pengalaman unik akibat terjatuh dari sepeda motornya.

Awalnya, Siti berangkat diboncengkan suaminya, Nur Rahmad Affandi, 28, dari Rembang ke Solo. Lantaran tergesa-gesa dan takut terlambat Nur mengemudikan motor dengan kecepatan cukup tinggi sekitar 50 – 60 km/jam.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Namun setelah berbelok dan sampai di gerbang depan UNS, Nur tidak bisa menguasai laju kendaraan matic yang dia kendarai sehingga menabrak tong di lokasi tersebut. Sontak dua pengendara motor itu terjatuh dan mengalami luka lecet-lecet. Sedangkan kondisi motor terlihat penyok dan rusak cukup parah. Bahkan Siti sempat terjungkal di atas jalanan paving kampus dan mengalami luka ringan.

“Tadi saya lihat ada peserta yang menabrak tong kemudian jatuh. Yang perempuan luka-luka dan bajunya sobek,” jelas salah satu saksi kejadian, Maulana, 24, kepada wartawan.

Seketika warga dan satpam kampus yang melihat langsung menolong korban dan membawa mereka ke Medical Center UNS untuk mendapat pengobatan. Beruntung, setelah diperiksa, Siti tidak mengalami kondisi parah dan mengaku tetap ingin mengikuti ujian. Namun, dalam mengerjakan soal, wanita berkerudung itu menggunakan bantuan kursi roda milik Medical Center agar lebih nyaman.

Siti mengikuti ujian seperti peserta lainnya di Auditorium UNS. Wanita yang mendaftar dosen Jurusan Farmasi tersebut terlihat serius dalam mengerjakan soal seolah luka dan lecet-lecetnya tidak dirasakan. “Kondisinya tadi kami terburu-buru sehingga menabrak tong. Biasanya memang kalau saya mengendarai motor di kampus kecepatannya sedang,” jelas Nur Rahmad Afandi.

Meski demikian, setelah diperiksa dokter ternyata keduanya tidak mengalami kondisi parah, hanya lecet dan njarem. Setelah ujian, lanjut Nur, istrinya dibawa ke rumah saudaranya di Solo untuk beristirahat dan memulihkan kesehatan. “Kami bersyukur, istri saya masih bisa ikut ujian. Semoga nanti bisa diterima jadi PNS di UNS,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya