Soloraya
Sabtu, 9 Juli 2011 - 09:51 WIB

Petani abaikan SE Bupati

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wardoyo Wijaya (Dok. SOLOPOS)

Wardoyo Wijaya (Dok. SOLOPOS)

Sukoharjo (Solopos.com)–Rencana pengeringan areal sawah di Kabupaten Sukoharjo selama bulan Oktober guna memutus siklus hama wereng terancam gagal menyusul pemberlakuan surat edaran (SE) pengaturan pola tanam yang tidak efektif di lapangan.

Advertisement

Pantauan Espos, Jumat (8/7/2011), kegiatan penanaman masih berlangsung di sejumlah wilayah meski telah dilarang dengan terbitnya SE Bupati Nomor 520/1223/II/2011 tentang pengendalian hama dan pengaturan pola tanam. Sesuai SE tersebut petani diberikan batas waktu sampai akhir bulan Juni untuk kegiatan penanaman masa tanam (MT) III.

Petani di Dukuh Ngariboyo Desa Kepuh, Nguter, Widodo, 50, mengaku tidak tahu menahu mengenai larangan tanam setelah bulan Juni. Dia juga mengatakan tak hanya di Kepuh, banyak petani di desa dan kecamatan lain baru mulai menanam selama bulan Juli.

“Kami tidak tahu soal edaran. Lagipula memang sekarang masanya menanam, tak hanya di Kepuh, di daerah lain juga banyak yang baru memulai tanam,” ungkapnya kepada Espos di sela-sela mempersiapkan bibit tanaman padi sawahnya, kemarin.

Advertisement

Petani lain, Jarno, 60, juga mengaku tidak tahu menahu adanya larangan tanam padi serta ancaman pemblokiran air irigasi jika nekad menanam selama bulan Juli. Menurut dia petani Desa Kepuh justru baru mulai menanam lagi setelah musim tanam lalu tanaman rusak total.

Terpisah Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sukoharjo, Giyarti, tidak menampik pelanggaran SE Bupati oleh petani. Namun dia menyatakan secara efektif larangan menanam padi baru berlaku setelah 4 Juli. Ketentuan tersebut agar selama bulan Oktober seluruh areal persawahan setempat mengalami pengeringan total untuk penanggulangan wereng.

Sosialisasinya kan sudah. Penanaman ditarget selesai 4 Juli agar Oktober seluruh lahan bisa dikeringkan. Kalau sampai sekarang masih ada yang tanam itu petaninya ngeyel. Nanti kita lakukan pendekatan ke desa,” ujarnya dihubungi melalui telepon genggam.

Advertisement

(try)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif