Soloraya
Kamis, 6 Januari 2022 - 09:38 WIB

Petani di Patihan Jadi Korban ke-23 Jebakan Tikus Berlistrik di Sragen

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat gabungan menyerahkan jenazah korban kepada pihak keluarga setelah dilakukan pemeriksaan medis di rumah duka Dukuh Kayen RT 008, Patihan, Sidoharjo, Sragen, Rabu (5/1/2022) malam. (Istimewa/Pemerintah Kecamatan Sidoharjo)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus petani yang menjadi korban jebakan tikus di wilayah Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, menjadi korban kali ke-23 terhitung sejak munculnya kasus pertama pada 2020 lalu. Imbauan dari aparatur di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten sudah dilakukan, tetapi masih ada petani yang nekat menggunakan listrik untuk jebakan tikus.

Kasus ke-22 terjadi di wilayah Pilangsari, Ngrampal, Sragen, pada akhir 2021, dan kasus ke-21 terjadi di Tanon pada 4 Desember 2021 lalu.

Advertisement

Kepala Desa Patihan, Sidoharjo, Sragen, Tri Mulyono, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (6/1/2022), menyampaikan kasus Hadi Sukarno, 65, warga Kayen RT 008, Desa Patihan, yang meninggal karena tersetrum listrik dari genset untuk jebakan tikus itu merupakan kasus pertama di wilayah Desa Patihan.

Baca Juga: Lagi, Petani Sragen Jadi Korban Jebakan Tikus Berlistrik Milik Sendiri

“Kami sudah berkali-kali mengimbau warga masyarakat, khususnya petani, untuk tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik di sawah, baik yang bersumber dari genset maupun dari listrik milik PLN. Penggunakan listrik itu risikonya sangat berbahaya,” ujar Tri.

Advertisement

Ia mengatakan alternatifnya petani harus kompak melakukan gropyokan tikus secara berkala. Di Patihan, sebut ada, ada tujuh kelompok tani. Dia menerangkan belum ada anggaran dari pemerintah desa untuk pemberantasan hama tikus.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi, melalui Kapolsek Sidoharjo, Iptu Ari Pujiantoro, menyampaikan Polsek sudah mengimbau masyarakat yang menggunakan listrik untuk jebakan itu supaya dilepas. Dia menyatakan ke depan ada tim gabungan yang akan melakukan operasi jebakan tikus ke sawah-sawah dengan melibatkan personel instansi lain.

Baca Juga: Bupati Sragen: Setelah Ada Tol, Serangan Hama Tikus Meningkat

Advertisement

“Operasi itu bertujuan untuk mencegah supaya tidak muncul korban lagi. Sebelumnya, kami sudah melakukan pendataan. Sejumlah petani dan kelompok tani sudah ada yang melepas jebakan tikus berlistrik itu sesuai imbauan kami. Namun, masih ada petani yang nekat menggunakan listrik untuk jebakan tikus, seperti yang terjadi di Patihan, Rabu malam,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif