Soloraya
Minggu, 19 Januari 2020 - 11:37 WIB

Petani Karanganyar Ngeluh Tanaman Cabai Busuk Diserang Lalat Buah

M. Aris Munandar  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lahan milik petani cabai, Sarono, di Desa Malangjiawan, Colomadu. Karanganyar. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, KARANGANYAR – Curah hujan yang tinggi membuat perawatan cabai di musim penghujan jauh lebih sulit. Hal itu menyebabkan panen cabai berkurang sehingga harganya di pasaran melambung tinggi.

Ketua Kelompok Tani Colomadu, Karanganyar, Sarono, mengatakan, curah hujan tinggi menyebabkan sejumlah tanaman cabainya gagal panen.

Advertisement

Ratu Keraton Agung Sejagat Halu, Merasa Jadi Penyelamat Dunia

“Saya mulai menanam sekitar akhir November 2019. Setelah itu kan curah hujan tinggi, sehingga bunga dan cabai yang baru tumbuh kecil banyak yang berguguran,” Sarono, saat ditemui Solopos.com di Kantor Balai Penyuluh Pertanian, Colomadu, Kamis (16/1/2020).

Advertisement

“Saya mulai menanam sekitar akhir November 2019. Setelah itu kan curah hujan tinggi, sehingga bunga dan cabai yang baru tumbuh kecil banyak yang berguguran,” Sarono, saat ditemui Solopos.com di Kantor Balai Penyuluh Pertanian, Colomadu, Kamis (16/1/2020).

Selain curah hujan tinggi, tanaman cabai juga rawan diserang hama lalat buah. Hama tersebut menyebabkan buah cabai membuuk.

“Lalat tersebut hinggap di batang dan daun cabai. Kamudian bertelur dan menetas di situ. Sehingga menyebabkan cabai busuk,” sambung dia.

Advertisement

Meninggal Tersengat Listrik, Jasad Pekerja Proyek di Karanganyar Nempel di Atap Seng

Luas tanah yang digarap Sarono untuk ditanami cabai luasanya mencapai 2000 hektare. Lahan tersebut bisa ditanami 3.000 batang pohon cabai.

Sayangnya, di musim hujan seperti saat ini satu pohon cabai maksimal hanya bisa menghasilkan 5 ons. Padahal, biasanya satu pohon cabai bisa menghasilkan 8 ons hingga 1 kilogram.

Advertisement

“Jika musim seperti ini saya tidak menunggu cabai memerah. Ketika masih hijau sudah saya panen, karena risiko hama lalat buah merambat,” imbuh Sarono.

Ratu Keraton Agung Sejagat: Kami Diperlakukan Layaknya Teroris Kelas Dunia

Sarono memperkirakan harga cabai di pasaran akan turun ketika curah hujan berkurang. Sebab, musim penghujan membuat perawatan cabai lebih sulit.

Advertisement

“Perkiraan saya harga cabai mulai normal ketika perawatan cabai mulai mudah. Sehingga petani dari berbagai daerah bisa memasok kebutuhan cabai di pasaran,” kata Sarono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif