Soloraya
Senin, 20 Juni 2011 - 07:10 WIB

Petani mulai lirik pupuk organik

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Boyolali (Solopos.com)–Para petani di Kabupaten Boyolali mulai menanggalkan pupuk kimia. Mereka beralih menggunakan pupuk organik yang dirasa lebih ramah lingkungan.

Advertisement

Akibatnya, realisasi penyerapan pupuk Urea bersubsidi hingga Mei 2011 belum maksimal. Penyerapan pupuk urea hanya mencapai 87,2% dari kebutuhan petani sebesar  13.500 ton.

Kepala Dinas Pertanian Perkebunan, dan Kehutanan (Distanbunhut) Boyolali, Wisnu Hermadi, mengatakan tidak maksimalnya penyerapan pupuk Urea disebabkan para petani saat ini banyak beralih menggunakan pupuk organik.

“Para petani mulai sadar dan merasakan keuntungannya menggunakan pupuk organik. Selain harganya lebih murah juga ramah lingkungan,” katanya kepada wartawan, Sabtu (18/6/2011).

Advertisement

Menurutnya, para petani sedang menggalakan produksi pupuk organik dengan memanfaatkan limbah kotoran hewan seperti sapi. Selain itu, akibat serangan hama wereng terhadap tanaman padi, para petani membiarkan lahan sawahnya tidak ditanami.

Kepala Seksi Tanaman Padi dan Palawija, Distanbunhut Boyolali, Sugiarto menambahkan pendistribusian pupuk bersubsidi  tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan petani di setiap kelompok.

“Mereka tidak  mungkin kekurangan pupuk pada setiap kelompoknya,” katanya.

Advertisement

(rid)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif