SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi beras Bulog (JIBI/Harian Jogja/Antara)
Petani Karanganyar mulai panen padi namun luasan masih kecil.
Solopos.com, KARANGANYAR — Dinas Pertanian dan Pangan Karanganyar mengimbau masyarakat tenang terkait ketersediaan beras di Bumi Intanpari.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Karanganyar, Supramnaryo, menyampaikan hal itu saat ditanya kebijakan impor pemerintah pusat tahun ini. Menurut dia, pemerintah pusat harus mempertimbangkan kembali kebijakan itu. Pertimbangannya adalah panen raya padi akan dilakukan pada Februari 2018.
“Akhir Januari mulai banyak petani padi panen. Kalau panen raya Februari. Sekarang ini saja sudah ada yang panen tetapi belum banyak. Saya belum dapat laporannya karena luasan kecil-kecil,” kata Supramnaryo saat ditemui di sela-sela memantau operasi pasar di Pasar Jungke Karanganyar, Rabu (17/1/2018).
Menurut Supramnaryo, sejumlah petani di Mojogedang, Karangpandan, Jatiyoso, sudah panen tetapi tidak serentak. Dia optimistis pemerintah tidak akan kekurangan stok beras.
“Kami khawatir kalau pemerintah impor, petani ini mau panen raya. Kalau jumlah beras di pasar banyak, kasihan petani. Harga bisa anjlok. Biaya menggarap sawah sampai panen itu tinggi,” tutur dia.
Kepala Seksi (Kasi) Operasional dan Penyaluran Bulog Sub Divre III Solo, Nanang Haryanto, menyampaikan stok beras di Gudang Bulog Triyagan Sukoharjo aman hingga Maret 2018.
Nanang menyampaikan belum ada arahan detail berapa jumlah penyerapan beras dan gabah tahun ini. Tetapi, dia menyampaikan kesiapan Bulog menyerap beras dan gabah petani.
“Stok persediaan kami [Gudang Bulog Triyagan] sampai Maret. Tugas kami menyerap hasil panen ya kami serap. Tahun ini belum ada arahan berapa penyerapan. Kami siap melaksanakan [penyerapan] kapan pun,” tutur dia.