SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Google/ 1titik.com)

Ilustrasi (Google/ 1titik.com)

Boyolali (Solopos.com)–Sejumlah kalangan petani menilai pelaksanaan SK Bupati Nomor 521.1/570 tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pola dan Tata Tanam pada Daerah Irigasi di Boyolali tidak efektif.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pasalnya, hingga menjelang musim tanam (MT) III, masih banyak petani yang masih tetap menanam padi. Hal itu dilakukan setelah dalam dua MT tidak pernah panen akibat serangan hama wereng.

Ketua Gabungan Paguyuban Petani Pengguna Air (GP3A) Daerah Irigasi (DI) Cengklik, Samidi, mengatakan, banyaknya petani yang tetap menanam itu dikarenakan minimnya sosialisasi SK itu hingga ke tingkat petani. Selain kurangnya sosialisasi, banyaknya lahan pertanian yang disewakan dengan jangka tertentu, juga menjadi penyebab tidak efektifnya SK itu.

“Ada beberapa lahan yang tidak pernah panen akibat serangan hama wereng. Daripada tidak diolah, akhirnya petani memilih tetap menanam padi,” ujarnya saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Kamis (19/5/2011).

(fid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya