SOLOPOS.COM - Para petani bersama petugas membasmi tikus dengan memasang umpan tikus dengan menggunakan rodentisida di areal persawahan Desa Plosokerep, Karangmalang, Sragen, Senin (7/3/2022). (Istimewa/Yoyok Priyanto)

Solopos.com, SRAGEN — Petani Plosokerep, Kecamatan Karangmalang, Sragen melakukan beragam cara untuk membasmi tikus. Salah satunya dengan menggandeng Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin) Sragen. Hasilnya cukup ampuh. Populasi tikus diklaim kini tinggal 20%.

“Tidak ada yang menggunakan listrik untuk jebakan tikus. Pembasmian dilakukan dengan omprong, obat tikus, dan memanfaatkan Perbakin untuk menembaki tikus di malam hari. Penembakan tikus itu dilakukan saat umur tanaman padi dua pekan. Petani mengajukan permintaan bantuan ke Perbakin. Upaya itu sudah dilakukan sejak dua tahun terakhir,” ujar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Plosokerep, Yoyok Priyanto, Senin (7/3/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Yoyok menjelaskan areal persawahan di Plosokerep luasnya 251 hektare yang pengelolaannya terbagi dalam lima kelompok tani (poktan). Masing-masing poktan di Plosokerep melakukan gerakan atau operasi pengendalian hama tikus secara serentak sehingga populasi tikus belakangan tinggal 20%.

Baca Juga: Gara-gara Tikus, Produksi Padi di Plupuh Sragen Anjlok 2 Ton/Hektare

Lebih jauh ia mengatakan penembakan tikus itu ada yang dilakukan dalam bentuk bakti sosial (baksos) oleh Perbakin atau dengan cara berbayar. Kalau berbayar, setiap satu ekor tikus dibeli petani dengan harga Rp3.000. “Para anggota Perbakin bisa mendapat 50 ekor dalam semalam. Penembaknya 5-6 orang. Hampir semua petani mau membeli tikus dengan harga Rp3.000/ekor,” jelas Yoyok yang juga PPL di wilayah Desa Saradan dan Kedungwaduk.

Sementara itu Ketua Poktan Sri Makmur Plosokerep, Edy Narwanto, mengatakan baru saja menggelar pembasmian tikus secara serentak di lahan seluas 62 hektare, Senin siang tadi. Kegiatan ini diikuti anggota poktan yang mencapai 180 orang. Pembasmian tikus menggunakan racun tikus.

“Rata-rata petani di Plosokerep ini memiliki sawah seluas 2.500 meter persegi. Racun tikus itu bantuan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Kami dari kelompok tani juga swadaya menyediakan racun tikus.Gerakan serentak menjelang tanam ini efektif untuk membasmi tikus,” ujar Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya