Soloraya
Selasa, 31 Juli 2018 - 14:56 WIB

Petani Sukoharjo Butuh Rp2,5 Juta untuk Airi Sawah 1 Hektare

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO &ndash; </strong>Sejumlah petani di Sukoharjo membutuhkan uang hingga Rp2,5 juta untuk operasional mesin pompa air pada musim kemarau tahun 2018. Uang Rp2,5 juta itu untuk mengairi satu hektare sawah.</p><p>Petani mulai kesulitan mendapatkan pasokan air karena sumber air seperti sungai dan embung mulai menyusut. Padahal, saat ini para petani baru saja menanam benih tanaman padi. Umur padi yang ditanam tak lebih dari tiga pekan.</p><p>Para petani akhirnya sepakat untuk mengoperasikan mesin pompa untuk menyedot air yang dialirkan ke lahan pertanian.</p><p>&ldquo;Kami patungan satu kelompok tani untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Mau tak mau harus mengoperasikan mesin pompa lantaran umur padi masih pendek sehingga butuh pasokan air dalam jumlah besar,&rdquo; kata seorang petani asal Desa Kemasan, Polokarto, Sukoharjo, Dirman, saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Minggu (29/7/2018).</p><p>Pola pengoptimalan mesin pompa menjadi solusi alternatif menghadapi kekeringan selama musim kemarau. Terlebih, Dam Colo bakal ditutup selama 30 hari untuk kegiatan pemeliharaan bangunan setiap awal Oktober.</p><p>Menurut Dirman, mesin pompa bakal menyedot sumber air yang berada di sekitar areal persawahan. Selanjutnya, pasokan air akan dialirkan ke lahan persawahan milik para petani secara bergiliran. &ldquo;Pasokan air dari mesin pompa menjadi andalan para petani selama musim kemarau. Hanya ini harapan para petani agar tetap bisa memanen padi saat musim kemarau,&rdquo; papar dia. </p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif