SOLOPOS.COM - Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, saat ditemui seusai peletakan batu pertama pembangunan Pasar Desa Pranan Polokarto, Sukoharjo, Rabu (28/11/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pintu air Dam Colo di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo hingga Kamis (30/11/2023) belum juga dibuka sejak ditutup pada 16 Oktober 2023. Kondisi tersebut membuat petani Sukoharjo memilih menunda jadwal pengolahan tanah.

Sedianya pintu air Dam Colo kembali dibuka pada 16 November 2023 lalu. Namun dua pekan berselang pembukaan pintu air untuk irigasi itu tak kunjung dilakukan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, tinggi mukai air (TMA) Waduk Gajah Mungkur Wonogiri yang belum berada pada kondisi standar menjadi alasan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hingga Kamis pukul 06.00 WIB, kondisi TMA Waduk Gajah Mungkur masih berada di 125,91 meter di atas permukaan laut (mdpl). Angka itu di bawah kondisi standar di mana TMA minimal untuk mengoperasikan pintu air Dam Colo adalah 127 mdpl.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan mundurnya pembukaan pintu Dam Colo berdampak bagi para petani. Di sisi lain, ia memastikan sumber air cadangan untuk pengairan sawah di Sukoharjo saat ini masih aman dan tersedia.

“Bagi wilayah yang mengandalkan pengairan sawah dari irigasi Dam Colo memang berpengaruh pada jadwal tanam yang jadi mundur. Tetapi bagi daerah yang memiliki sumber air sumur maupun bendung selain Dam Colo ya tidak berpengaruh,” ungkap Bagas kepada Solopos.com, Kamis.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, mengatakan meski saat ini wilayah Sukoharjo telah diguyur hujan, para petani belum berani mengolah tanah. Sebab kebutuhan air paling besar justru terjadi pada saat pengolahan tanah.

“Diperkirakan kalau intensitas hujannya masih seperti ini, sesuai dengan ramalan BMKG sekitar 10 Desember 2023 pintu air Dam Colo sudah bisa mengalir seperti biasa. Petani sudah bisa siap olah tanah. Saat ini sembari menunggu, para petani memilih membetulkan pematang sawah dan melakukan penyemaian,” ungkap Sarjanto.

Ia berharap intensitas hujan akan mampu menambah tinggi mukai air Waduk Gajah Mungkur sehingga pintu air Dam Colo bisa segera dibuka.

Sebelumnya, Kepala Sub Divisi Jasa Air dan Sumber Air III/1 Perum Jasa Tirta (PJT) I, Fendri Ferdian, mengatakan kegiatan buka tutup pintu air Dam Colo merupakan kegiatan yang lumrah. “Saluran irigasi, baik Colo Timur maupun Colo Barat perlu ditutup untuk perbaikan, mengecek kemungkinan adanya kerusakan tanggul, tebing maupun adanya sedimentasi. Dalam jangka waktu satu bulan itu kami adakan pemeliharaan,” papar Fendri.

Bendungan irigasi Colo Barat dan Colo Timur menurutnya mampu menyuplai air untuk 23.600 hektare lahan persawahan di beberapa daerah. Dam Colo Barat biasanya untuk menyuplai kawasan Wonogiri dan Klaten. Sementara Dam Colo Timur diperuntukkan bagi Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, Sragen hingga Ngawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya