Soloraya
Senin, 13 Juni 2011 - 11:13 WIB

Petani tembakau keluhkan mahalnya harga bibit

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menanam (Foto: Muhammad Khamdi)

Menanam (Foto: Muhammad Khamdi)

Klaten (Solopos.com)–Petani tembakau di Kecamatan Manisrenggo, Klaten mengeluhkan mahalnya harga bibit tembakau. Selain itu, petani terpaksa menunda masa tanam II karena cuaca hujan yang tak menentu.

Advertisement

Petani dari Desa Nangsri, Paidi, 52, mengatakan trauma dengan kegagalan masa tanam 2010 lalu. Kendati demikian, ia berkeinginan kuat untuk menanam tembakau yang menjadi mata pencaharian sehari-hari.

“Bagaimanapun juga saya ingin menanam tembakau walau lahan yang digunakan tidak seluas tahun lalu,” terangnya kepada Espos, di desa setempat, Jumat (10/6/2011).

Keluhan mahalnya harga bibit juga dialami Jumiyo, 50, petani warga Desa Solodiran. Harga bibit tembakau per batang 2010 lalu hanya Rp 25-30 rupiah, sedangkan tah un ini, harga perbatang mencapai Rp 60-Rp 70 perbatang.

Advertisement

(m98)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif