SOLOPOS.COM - Petani pemakai air saluran irigasi Colo Barat tengah memompa air untuk mengairi sawahnya di Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jumat (14/11/2022). Petani tak khawatir dengan pengeringan saluran irigasi tersebut lantaran umur padi pada MT III sudah hampir menasuki masa panen sehingga tidak membutuhkan banyak air. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRIPetani yang memanfaatkan saluran irigasi Colo Barat untuk mengairi sawah mereka mengaku tidak khawatir dengan pengeringan saluran irigasi tersebut mulai, Minggu (16/10/2022). Pasalnya, umur padi pada musim tanam III 2022 ini sudah lebih dari dua bulan sehingga tidak memerlukan banyak pasokan air.

Salah satu petani pemakai air saluran irigasi Colo Barat, Ramto, mengatakan sudah mengetahui jadwal pengeringan saluran irigasi tersebut. Petani yang memiliki tiga petak sawah di Desa Nambangan itu tidak khawatir dengan pengeringan saluran irigasi Colo Barat lantaran padi yang ia tanam segera memasuki masa panen. 

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kendati begitu, selagi saluran irigasi itu belum dikeringkan, Ramto masih mengambil air saluran irigasi Colo Barat menggunakan pompa air. Hal itu sebagai persiapan jika saluran irigasi Colo Barat benar-benar dikeringkan sekaligus antisipasi jika tidak terjadi hujan.

“Ini lagi nyedot air, mumpung belum dikeringkan. Lumayan, untuk mengairi sawah sedikit-sedikit walaupun sebenarnya ini sudah enggak terlalu butuh air. Umur padi saya sudah hampir tiga bulan. Jadi enggak butuh air terlalu banyak,” kata Ramto saat ditemui Solopos.com di sawahnya di dekat saluran irigasi Colo Barat, di Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jumat (14/10/2022).

Dia melanjutkan, saat ini hampir semua umur padi yang memanfaatkan saluran irigasi Colo Barat pada musim tanam III sudah lebih dari dua bulan. Artinya, padi-padi itu sudah tidak membutuhkan banyak air. Terlebih saat ini curah hujan mulai tinggi sehingga petani bisa memanfaatkan air hujan untuk mengairi sawah.

Baca Juga: Seram Lur! Deretan Makam Tua Ini Bermunculan di WGM Wonogiri saat Kemarau

“Sudah kami hitung jauh-jauh hari, jadi enggak masalah. Tapi sebenarnya, jadwal pengairan saluran irigasi ini sudah mundur setengah bulan dari jadwal rutin tahunan. Biasanya tanggal 1 Oktober sudah dikeringkan. Tapi ini mundur karena melihat kondisi di lapangan berbeda dengan kondisi tahun-tahun lalu,” ujar dia.

Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Colo Barat, Rusdianto, menyampaikan hal serupa. Petani pemakai air saluran irigasi tersebut sudah mengetahui jadwal pengeringan sejak jauh-jauh hari, yaitu sejak rapat penentuan jadwal pengeringan saluran irigasi antara petani dan pemangku kepentingan lainnya, Juli 2022.

Rencana pengeringan saluran irigasi mundur 15 hari dari jadwal yang seharusnya 1 Oktober. Hal itu lantaran penanaman padi pada musim tanam (MT) III berbeda waktunya sehingga masa panen tidak serentak.

Sebagian petani mulai mengawai masa tanam pada Juli 2022, sebagian lainnya lagi mulai Agustus 2022. Jika jadwal pengeringan saluran irigasi tersebut dipaksakan pada 1 Oktober, dipastikan banyak petani yang gagal panen karena sawahnya kekurangan air. 

Baca Juga: Musim Hujan, Dinas Lingkungan Hidup Wonogiri Gencarkan Pemangkasan Pohon

“Kalau sekarang sudah aman. Petani tidak khawatir karena tanaman padinya sudah merunduk, sudah muncul bulir-bulir padi sehingga tidak perlu butuh air banyak. Saya yakin, selama kelembaban terjaga seperti sekarang ini dan hujan masih turun, petani-petani bakal bisa panen,” kata Rusdi.

Petani pemakai air saluran irigasi Colo Barat diperkirakan menikmati hasil panen padi MT III 2022 mulai akhir Oktober hingga pertengahan November. Dia meyakini, jika pengelola saluran irigasi Colo Barat tetap kekeh menutup pintu air 1 Oktober, banyak petani yang gagal panen.

“Oleh karena itu, kami itu sudah usul, mbok ya jadwal pengeringan itu jangan 1 Oktober, tapi di pertengahan bulan saja. Sebab, kondisi di lapangan itu berbeda-berbeda. Tidak semua petani pada 1 Oktober itu sudah siap dilakukan pengeringan,” ujar Rusdi. 

Dia menambahkan, petani pemakai saluran irigasi Colo Barat tidak hanya dari Wonogiri, tetapi juga dari Sukoharjo dan Klaten. Dengan begitu, tidak mungkin masa penanaman pada setiap MT diseragamkan waktunya.

Baca Juga: Pegiat Kopi Berharap Pemkab Wonogiri Benahi Festival Kopi dan Batik Wonogiri

Hal itu lantaran kondisi setiap daerah. Bahkan di setiap petani berbeda karena bisa saja padi yang ditanam jenisnya berbeda.

Setiap jenis padi memiliki masa tanam yang berbeda-beda sehingga masa penan juga akan berbeda.

“Ketika masa panen pun, kondisi setiap petani berbeda. Enggak mungkin dalam satu waktu semua padi dipanen. Misalnya begini, banyak petani yang menebas [menjual] padinya dengan sistem ijon kepada tengkulak. Sementara, tidak semua tengkulak langsung memanen padi itu ketika musim panen. Ini kan menjadi kendala juga kalau mau berganti MT, jadinya mundur,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya