Soloraya
Kamis, 28 Februari 2019 - 05:40 WIB

Peternak Ayam Rugi Rp5.000/Ekor, Ini penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar Indonesia) mengeluhkan rendahnya harga ayam hidup yang mencapai Rp15.000/kilogram (kg). Harga ayam hidup yang jauh di bawah harga pokok produksi (HPP) Rp18.500/kg itu membuat peternak merugi hingga Rp5.000/ekor.

Ketua Pinsar Indonesia Jawa Tengah, Parjuni, mengatakan penurunan harga tersebut terjadi sejak pertengahan Januari 2019. Kondisi serupa pernah terjadi pada November 2018. Meski sempat naik mendekati HPP, harga ayam hidup kembali merosot.

Advertisement

“Hal ini bisa terjadi karena adanya over suplai. Kami berharap ada kontrol dari pemerintah,” kata dia saat ditemui Solopos.com di Solo, Selasa (26/2/2019). Dia menginginkan pemerintah mengendalikan suplai baik dari bibit maupun suplai dari pabrikan besar. Bahkan, dia berharap pemerintah bisa menghentikan aktivitas budi daya ayam potong di pabrik besar. Pemerintah harus benar-benar memerhatikan nasib para peternak rakyat.

Parjuni juga mempertanyakan harga pakan dan bibit ayam yang tak kunjung turun. “Dulu katanya harga tinggi karena dolar [Amerika Serikat] yang tinggi. Sekarang dolar sudah turun, jagung juga sudah Rp4.000 [per kg]. Tapi harga pakan di tingkat pabrik tidak turun,” kata dia.

Dia mengaku sudah menyampaikan persoalan tersebut kepada pemerintah pusat. Dia berharap segera ada penyesuaian harga sepekan ke depan. “Kalau tidak ada perbaikan, dalam waktu dekat kami demo lagi dengan skala nasional bersama Pinsar dari wilayah lain,” lanjut dia.

Advertisement

Pada November 2018 Pinsar Jawa Tengah menggelar aksi bagi-bagi ayam hidup secara gratis di Pasar Jongke Solo. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas harga ayam yang turun drastis. Di sisi lain, harga daging ayam di pasaran saat ini sekitar Rp32.000/kg. Di Pasar Legi harga daging ayam potong mencapai Rp30.000-Rp32.000/kg. Di Soloraya, harga terendah terjadi di Kabupaten Sragen senilai Rp29.000/kg

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif