Soloraya
Senin, 21 Juni 2010 - 23:54 WIB

Peternak sapi potong lokal terancam bangkrut

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Keberadaan sapi impor di pasar bebas telah menjadi ancaman serius bagi Boyolali sebagai salah satu daerah penghasil daging sapi di Jateng. Peternak yang ada saat ini dikhawatirkan bakal bangkrut akibat serbuan sapi impor ke Kota Susu.

Anggota Komisi III DPRD Boyolali, Y Sriyadi mengatakan saat ini para peternak sapi potong sudah dalam kondisi kolaps, karena harga sapi potong yang terus menurun. “Komisi III telah merekomendasikan kepada pemerintah untuk mencari solusi atas kondisi ini. Pasalnya peternak sudah mengalami kerugian yang cukup besar,” ujarnya kepada wartawan di DPRD Boyolali, Senin (21/6).

Advertisement

Ditambahkannya, serbuan sapi impor di Boyolali ini sudah dalam taraf memprihatinkan. Menurut Sriyadi, saat ini para pedagang sapi yang selama ini membeli sapi lokal sudah beralih membeli sapi impor. Alasannya, karena harga jauh lebih murah dibandingkan sapi lokal.

“Sapi impor dijual secara kiloan. Harganya sangat fantastis bahkan lebih murah dibandingkan harga daging ayam,” papar dia. Dikatakannya, harga sapi impor hidup hanya berkisar Rp 13.000/kg. Sedang, harga ayam hidup mencapai Rp 14.000/kg. Bahkan, tambahnya, para pedagang diberi kemudian oleh para penjual sapi impor , yakni bisa membeli dalam bentuk daging dengan harga Rp 37.000/kg.

Sriyadi mengatakan dengan kondisi itu, usaha peternakan sapi rakyat yang tersebar di sentra sentra produsen sapi potong seperti di Kecamatan Ampel, Musuk, Cepogo dan Selo bakal segera berhenti usaha karena sapi impor telah merusak pasaran yang selama ini cukup menguntungkan para peternak sapi potong di Boyolali.

Advertisement

“Banyak peternak sapi lokal yang kolaps karena saat membeli sapi potong lokal empat bulan lalu dengan harga sebesar Rp 11 juta, namun setelah dipelihara selama 4 bulan harganya justru anjlok menjadi Rp 7 juta/ekor,” tandasnya.

Pihak Komisi III, jelas Sriyadi telah mengundang rapat kerja dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali namun tidak ada solusi yang dapat ditempuh untuk menyelamatkan Boyolali dari ancaman kehancuran konsep peternakan rakyat.

fid

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Sapi Impor
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif