SOLOPOS.COM - Seorang warga membersihkan kandang kambing milik Naib, warga Dusun Ngambaklipuro, Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban, Sabtu (26/3/2016). Belasan ekor kambing milik warga setempat mati mendadak sejak dua pekan lalu. (Bony EW/JIBI/Solopos)

Peternakan Sukoharjo, belasan ekor kambing di Bekonang mati mendadak.

Solopos.com, SUKOHARJO – Belasan kambing mati mendadak di Dusun Ngambaklipuro, Desa Bekonang, Kecamatan Mojolaban sejak dua pekan lalu. Hingga sekarang belum diketahui penyebab pasti belasan kambing yang mati mendadak.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, Sabtu (26/3/2016), belasan kambing yang mati mendadak milik tiga warga setempat yakni Pramono, Naib dan Sriyono.

Jumlah kambing yang mati mendadak milik Pramono sebanyak enam ekor, Naib delapan ekor sementara Sriyono tiga ekor. Kandang kambing milik ketiga warga itu hanya berjarak puluhan meter.

Seorang pemilik kambing, Pramono, mengatakan kambing miliknya ditemukan mati di dalam kandang yang berada tepat di depan rumahnya. Kematian kambing tak terjadi secara bersamaan melainkan ada jeda beberapa hari.

“Kadang sehari mati satu ekor, kadang dua-tiga hari mati lagi satu ekor. Kambing milik saya yang mati enam ekor,” kata dia, saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Sabtu.

Pramono tak mengetahui secara jelas penyebab kematian kambing miliknya selama beberapa hari terakhir. Saat hendak memberi makan atau membersihkan kandang, Pramono kerap mendapati kambing miliknya mati satu persatu.

Lantaran khawatir, Pramono menjual enam ekor kambing yang masih hidup pada beberapa hari lalu. Dia khawatir kambing yang masih hidup bakal bernasib sama mati di dalam kandang. Kambing-kambing itu berumur sekitar dua tahun.

“Bisa jadi terjangkit penyakit, tapi saya tak tahu secara jelas penyakitnya. Gejalanya hanya tak mau makan dan lemas, tahu-tahu saat hendak diberi makan sudah mati. Padahal kambing-kambing saya badannya gemuk, kulitnya putih mulus,” ujar dia.

Bebek Mati

Pramono membeberkan unggas miliknya juga pernah mati mendadak pada dua bulan lalu. Kala itu, 50 ekor bebek miliknya mati mendadak di sekitar kandang. Kandang unggas tak berada jauh dengan kandang kambing. Dia langsung mengubur bangkai puluhan ekor bebek yang mati mendadak tersebut.

Hal senada diungkapkan pemilik kambing lainnya, Naib. Kambing miliknya yang mati berjumlah delapan ekor. Semula, Naib mempunyai 25 ekor kambing yang dipelihara di belakang rumahnya. Sejak dua pekan lalu, kambing miliknya mati satu persatu. Dia tak mengetahui penyebab pasti kematian delapan ekor kambing itu.

“Saya sudah lama beternak kambing namun baru kali ini ada kejadian kematian kambing yang jumlahnya cukup banyak. Mungkin kalau satu-dua ekor yang mati wajar. Nah, kambing yang mati ini lebih dari lima ekor dengan waktu kematian hanya berselang beberapa hari,” papar dia.

Ditemui terpisah, Kepala Dusun Ngambaklipuro, Sugiyarto, mengatakan telah menerima laporan ihwal kematian belasan ekor kambing. Dia segera melaporkan kejadian itu kepada Kepala Desa Bekonang yang diteruskan ke Camat Mojolaban. “Baru pagi tadi [Sabtu], saya menerima laporan dari warga tentang belasan kambing mati mendadak. Saya segera melaporkan kejadian ini kepada Pak Kades,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya