Soloraya
Minggu, 15 November 2020 - 20:30 WIB

Petugas Kesehatan Hewan Giliran Pantau Sapi di Tempat Evakuasi Lereng Merapi

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga memberi pakan sapi di kandang komunal Dukuh Tegalweru, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jumat (13/11/2020) sore. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Selain warga terutama kelompok rentan, hewan ternak berupa sapi dari wilayah berpotensi rawan bahaya erupsi Gunung Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah mulai diungsikan mandiri oleh masing-masing pemilik.

Tempat evakuasi ternak itu berada di kandang komunal di Dukuh Tegalweru yang tak jauh dari kantor Desa Balerante sebagai tempat evakuasi sementara.

Advertisement

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari BPBD Klaten, sebanyak 124 sapi sudah dievakuasi ke kandang komunal di Balerante hingga Sabtu (14/11/2020) malam. Sapi-sapi itu milik warga dari daerah berpotensi rawan bahaya erupsi meliputi Dukuh Sambungrejo, Ngipiksari, serta Gondang yang sebagian sudah mengungsi.

Striker Asal Sukoharjo Ini Masuk TC Timnas U-19 di Jakarta, Bagaimana Peluangnya?

Advertisement

Striker Asal Sukoharjo Ini Masuk TC Timnas U-19 di Jakarta, Bagaimana Peluangnya?

Hingga Sabtu malam, jumlah warga yang mengungsi di tempat evakuasi sementara di kantor Desa Balerante mencapai 273 jiwa.

Guna mendukung kesehatan hewan-hewan ternak di lereng Gunung Merapi itu, Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKPP) Klaten menempatkan petugas kesehatan hewan di tempat evakuasi ternak.

Advertisement

Hal itu dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan ternak milik warga yang ikut diungsikan terjamin. “Setiap hari ada satu atau dua petugas kesehatan hewan dan PPL di tempat evakuasi,” kata Tri Yanto saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (15/11/2020).

Tri Yanto mengatakan hingga pekan lalu baru sapi milik warga di daerah berpotensi rawan bahaya di Balerante yang dievakuasi. Sementara, ternak milik warga di daerah rawan bahaya wilayah Desa Tegalmulyo dan Sidorejo, Kecamatan Kemalang belum dievakuasi.

Tempat evakuasi sementara untuk ternak warga di kedua desa itu sudah disiapkan. Namun, masih ada kekurnagan di tempat evakuasi ternak berupa peneduh.

Advertisement

“Kami rencanakan dalam pekan ini dropping terpal ke Tegalmulyo [untuk peneduh tempat evakuasi ternak] dan persiapan peneduh lokasi evakuasi ternak di Sidorejo yang sudah disiapkan,” kata Tri Yanto.

Gilliran

Salah satu petugas kesehatan hewan, Jenarto, mengatakan petugas kesehatan hewan di sekitar wilayah Balerante saban hari bergiliran mengecek kondisi hewan ternak di tempat evakuasi lereng Merapi.

“Per hari itu ada tiga orang yangmenjaga kesehatan sapi [di tempat evakuasi]. Kegiatannya ya pengecekan kesehatan sapinya hingga kebuntingan,” kata Jenarto.

Advertisement

Pasien Covid-19 di Klaten Tambah 5 Orang dari 5 Kecamatan, Sembuh Tambah 7

Salah satu warga Dukuh Sambungrejo, Desa Balerante, Tarto Wiyono, 60, mengatakan sudah berada di tempat evakuasi sementara sejak Sabtu (7/11/2020) malam.

Soal hewan ternak, dia mengaku memiliki satu ekor sapi. Namun, sapi tersebut sudah dia jual belum lama ini. Salah satu alasannya tidak ingin ribet mengurusi hewan ternak selama dia dan keluarganya mengungsi.

“Harga jualnya Rp15 juta. Harganya sudah jatuh. Kalau normal itu sapi milik saya bisa terjual hingga Rp20 juta,” kata Tarto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif