Solo (Espos)–Petugas Sensus Penduduk (SP) 2010 di Kota Solo terkendala oleh ketiadaan para penghuni rumah saat dilakukan pendataan. Kondisi tersebut memaksa para petugas pencacah data bekerja ekstra dengan memanfaatkan waktu malam hari untuk sekadar bisa bertemu langsung dengan penghuni rumah.
“Yang jarang diketahui masyarakat selama ini ialah bahwa sensus 2010 kali ini seakan hanya sensus penduduk. Padahal, perumahan atau hunian tempat tinggal juga disensus. Mulai kondisi bangunannya, kamar kecilnya dan seterusnya. Sehingga, petugas wajib bertemu langsung dengan penghuni rumah, ” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Toto Desanto saat ditemui Espos di sela-sela pemantauan sensus di Kota Solo bersama tim pengawas dari Jateng, Kamis (6/5).
Menurut Toto, petugas sensus rata-rata bekerja di siang hari. Kondisi tersebut bertolak belakang dengan jam kerja penghuni rumah di siang hari yang otomatis tak berada di rumah. Begitu pun dengan kawasan kos-kosan, baik kos-kosan mahasiswa, maupun kawasan perusahaan dan pabrik. Di kawasan tersebut, para petugas sensus harus pandai-pandai menyiasati waktu agar bisa bertemu dengan penghuni rumah.
“Untuk saat ini, petugas melakukan janjian dulu dengan penghuni rumah saat awal kali melakukan listing. Kami tak ingin, muncul penilaian ada warga yang belum disensus,” paparnya.
asa