Soloraya
Minggu, 6 November 2011 - 17:14 WIB

Petugas kurban hampir salah potong

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyembelihan hewan kurban sebelum pandemi Covid-19. (Dok.SOLOPOS),

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), LUMPUHKAN KURBAN -- Sejumlah warga Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Klaten berusaha melumpuhkan seekor sapi kurban sesaat sebelum disembelih, Selasa (16/11). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Klaten (Solopos.com)–Petugas kurban di Masjid Raya Klaten nyaris salah alamat saat menyembelih hewan kurban, Minggu (6/11/2011).

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, cerita berawal saat panitia hendak melakukan penyembelihan usai Salat Id digelar. Pada Minggu pagi sekitar pukul 08.00 WIB para petugas sedang sibuk memegangi sapi yang hendak disembelih.

Tiba-tiba, muncul pria berbaju hijau berumur sekitar 40 tahun ikut serta memegangi kaki sapi. Pria itu disebut-sebut warga setempat sebagai orang yang kurang waras.

Lantaran sapi terus meronta, pria tersebut tersungkur dan jatuh bersama sapi dengan posisi leher sejajar.

Advertisement

Tukang jagal yang tidak ingin melewatkan saat sapi tersungkur lantas mendekatkan pisaunya ke leher sapi. Betapa terkejutnya petugas saat mengetahui pisau yang dipegangnya nyaris mengenai leher pria itu.

Di depan Bupati Klaten, Sunarna, dan Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja, serta ratusan warga yang melihat kejadian, petugas Satpol PP lantas menyeret pria tersebut dan diamankan sejauh mungkin dari lokasi penyembelihan.

Ketua Panitia Kurban masjid Raya Klaten, Ahmad Syamsudin, membenarkan kejadian tersebut. Dia juga sempat menasehati pria malang itu usai kejadian. “Saya sempat mengingatkan kepadanya, Weh mengko melu kebeleh piye (nanti kalau ikut tersembelih bagaimana-red). Awalnya saya kira salah satu petugas,” ungkap Ahmad.

Advertisement

(Taufiq Sidiq)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif