SOLOPOS.COM - JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto WALIKOTA SOLO-Walikota Solo Joko Widodo mengikuti tarawih keliling yang digelar di halaman Griya Solopos, Kamis (25/8/2011)

JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto WALIKOTA SOLO-Walikota Solo Joko Widodo mengikuti tarawih keliling yang digelar di halaman Griya Solopos, Kamis (25/8/2011)

Solo (Solopos.com)–Ratusan jamaah mengikuti salat tarawih keliling (Tarling) dan pengajian Ramadan 1432 H/2011 gelaran Pemkot Solo, Kantor Kementerian Agama dan Harian Umum SOLOPOS di Halaman Griya Solopos, Kamis (25/8/2011) malam.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tarawih dan pengajian diikuti langsung Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri Kapolresta Solo, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo, Danlanud Adi Sumarmo, Kol Pnb Hadi Jtahjanto, jamaah undangan, karyawan SOLOPOS serta masyarakat sekitar. Tampil sebagai imam Salat Isya dan Tarawih, Ust Mustaghfirin SsosI Al-Hafidzh.

Ustad Hartono Sag, pimpinan Ponpes Al Amin, Palur dalam ceramahnya yang disampaikan secara humoris, ustadz bertubuh tambun itu mengupas tentang rumah-rumah Allah SWT. Selama satu jam, ustadz Hartono menyampaikan janji Allah bagi kaum atau golongan muslimin yang memakmurkan masjid. Kaum yang memakmurkan masjid akan selalu mendapatkan petunjuk Allah.

Begitu juga sebaliknya. Kendati melaksanakan salat, berzakat, namun tidak akan mendapatkan petunjuk Allah bila tidak mau memakmurkan masjid. Padahal rumah-rumah Allah yang tumbuh pesat belakangan dimaksudkan sebagai tempat ibadah, utamanya salat. Di hadapan Walikota, Ust Hartono menegaskan masjid didirikan memang untuk aneka jenis ibadah yang diniatkan karena Allah. Baik itu salat wajib, salat sunah, berzikir, pemberian santunan bagi anak yatim, bakti sosial (Baksos), rapat hingga pernikahan.

Ust Hartono juga mengingatkan jamaah pengajian tentang ketidaksukaan golongan kafiriin dan munafikin bila masjid makmur. Mereka akan selalu melakukan segala cara untuk menghancurkan kegiatan ibadah di masjid. Termasuk dengan pendekatan-pendekatan berbau Islami namun kosong.

“Sehingga yang terjadi di masyarakat hanyalah tontonan demi tontonan, tak ada kegiatan yang bersifat tuntunan, masjid menjadi sepi dari kegiatan pengajian dan ritual lain,” paparnya. Untuk itu diperlukan sosok pemimpin yang jadi contoh pengamal Agama.

kur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya