Soloraya
Jumat, 11 Agustus 2023 - 10:03 WIB

Peziarah Asal Magelang Menginap di Mobil demi Tradisi Buka Luwur Boyolali

Nimatul Faizah  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masyarakat berkumpul di Makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi di Pantaran, Candisari, Gladagsari, Boyolali pada Jumat (11/8/2023). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI–Rombongan yang terdiri atas 10 orang asal Ketundan, Pakis, Magelang, rela datang pada Kamis (10/8/2023) malam dan menginap di mobil untuk berziarah dan menyaksikan tradisi Buka Luwur di Pantaran, Candisari, Gladagsari, Boyolali, Jumat (11/8/2023) pagi.

Salah satu rombongan, Ahmadi, 35, mengungkapkan rombongannya sengaja berangkat pada Kamis sore agak tidak tertinggal acara Buka Luwur dan ziarah di makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi di Pantaran.

Advertisement

Rombongan pun tidur di mobil yang diparkirkan di pelataran rumah warga sekitar. “Ini sudah kali kedelapan kami ke sini, untuk ngalap berkah dan juga berdoa tentang keselamatan,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com pada Jumat.

Lebih lanjut, ia menyatakan juga sering melaksanakan ziarah ke beberapa tempat seperti di Bayat, Klaten dan makam Wali Songo di Jawa Timur.

Advertisement

Lebih lanjut, ia menyatakan juga sering melaksanakan ziarah ke beberapa tempat seperti di Bayat, Klaten dan makam Wali Songo di Jawa Timur.

“Rebutan gunungan juga nanti. Jadi gunungan yang sudah didoakan terus diperebutkan, ngalap berkah,” kata dia.

Sementara itu, warga Sruwen, Tengaran, Kabupaten Semarang, Mia Romadhoni, 18, mengungkapkan pada 2023 ini adalah kali kedua ia berangkat selain untuk ziarah juga untuk melihat tradisi Buka Luwur.

Advertisement

“Kan orang-orang luar ke sini untuk ngalap berkah juga. Kemudian juga mendatangkan keselamatan dan rezeki. Saya tahunya dari ibu yang memang setiap tahun lebih dulu tahu acara Buka Luwur ini,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Dukuh Pantaran, Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali akan melaksanakan tradisi tahunan upacara buka luwur pada Jumat (11/8/2023) pagi.

Rebutan Gunungan

Informasi terkait agenda tradisi Buka Luwur terpantau dari akun Instagram Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali @disporapar_boyolali yang diunggah Kamis (3/8/2023).

Advertisement

“Buka Luwur maksudnya untuk sadranan atau pergantian kain di makam Syech Maulana Ibrahim Maghribi yang berlokasi di Pantaran,” tulis dalam takarir postingan seperti yang dikutip Solopos.com, Kamis (10/8/2023).

Disporapar Boyolali juga mengajak masyarakat untuk datang ke upacara tradisional di lereng Gunung Merbabu tersebut. Agenda kegiatan dalam acara tradisi masyarakat Pantaran dimulai dari Buka Luwur, kemudian kirab luwur atau lurup dan sesaji, dilanjutkan rebutan gunungan.

Kemudian penampilan seni dan budaya lokal yaitu reog sekar turonggo jati dan kridho mudo taruno. Ada juga Candisari Berselawat bersama Habib Muh Syafii bin Idrus Alaydarus.

Advertisement

Dilansir dari situs jatengprov.go.id, tradisi Buka Luwur digelar pada Jumat terakhir di bulan Sura. Agenda tahunan tersebur disebut warga setempat sebagai sadranan yaitu prosesi penggantian kain lurup di beberapa makam di komplek tersebut.

Ada lima makan yang diganti kainnya yaitu di makam Syech Maulana Ibrahim, Maghribi Dewi Nawangwulan, Ki Ageng Pantaran, Ki Ageng Mataram dan Ki Ageng Kebo Kanigoro.

“Buka Lurup atau Gantos Mori ini maksudnya untuk nguri uri kebudayaan dari nenek moyang terdahulu. Mengenang perjuangan dan pengembangan agama Islam di Pantaran,” ungkap Panitia Pelaksana pada 2018, Wahyu Windiharno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif