SOLOPOS.COM - Kondisi Lapangan Blulukan berstandar FIFA. (Istimewa/Kades Blulukan)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Desa (Pemdes) Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, mulai kebingungan membiayai pemeliharaan lapangan setempat, selepas perhelatan Piala Dunia U-17. Dibutuhkan dana besar untuk pemeliharaan lapangan berstandar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).

Kepala Desa (Kades) Blulukan, Slamet Wiyono, mengatakan Lapangan Blulukan bersama tujuh lapangan lain dipilih sebagai tempat latihan tim peserta Piala Dunia U-17. Ketujuh lapangan itu di yakni Stadion UNS, Stadion R. Maladi, Lapangan Banyuanyar, Lapangan Sriwaru, Lapangan Karangasem, Lapangan Kampung Sewu dan Lapangan Kottabarat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Untuk mendukung itu, Lapangan Blulukan telah direnovasi besar-besaran. Perbaikan sarana prasarana dilakukan sesuai standar FIFA, mulai ruang ganti pemain, rumput, toilet, dan penambahan delapan lampu penerangan. Untuk mempertahankan kondisi dan operasional lapangan seperti itu, menurutnya, butuh biaya besar.

“Kemarin informasi yang saya dapat dari PLN, untuk satu kali permainan biaya listrik lampu bisa Rp3 juta,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Senin (4/12/2023).

Biaya listrik untuk operasional Lapangan Blulukan semakin tinggi karena daya listrik yang dipasang juga dinaikkan. Ruang ganti pemain misalnya, kini telah dipasangi pendingin ruangan. Belum lagi fasilitas lain sehingga biaya perawatan lapangan akan sangat tinggi. Sementara desa tidak memiliki anggaran untuk biaya operasional tersebut.

“Saya bingung nanti bagaimana untuk biaya operasionalnya, kan semua sudah standar FIFA. Mudah-mudahan ada solusi nantinya,” kata dia.

Selepas perhelatan Piala Dunia U-17 berakhir, dia mengatakan kondisi Lapangan Blulukan sudah dibuka kembali. Terpal yang menutup Lapangan Blulukan selama perhelatan Piala Dunia U-17 telah dicopot.

Lapangan milik Desa Blulukan tersebut, lanjut dia, dikembalikan lagi untuk dikelola AT Farmasi. Sementara terkait nasib 20 pedagang kaki lima (PKL) yang diliburkan selama lapangan digunakan sebagai venue Piala Dunia U-17 segera menempati tempat baru pertengahan bulan ini.

Pemdes Blulukan telah membangunkan selter bagi PKL tersebut. Selter tersebut dibangun di selatan lapangan Blulukan. “Sudah hampir selesai pembangunannya. Paling 10 hari ke depan sudah bisa menempati selter itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya