SOLOPOS.COM - Direktur Merial Institute, Muhammad Arief Rosyid Hasan saat menyampaikan pidato Gerbong Pemuda dan Visi Indonesia Emas 2045 di Pendapa Javanologi UNS Solo,Rabu (28/2/2024) malam. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Direktur Merial Institute, Muhammad Arief Rosyid Hasan, menyampaikan pidato kebudayaan berjudul Gerbong Pemuda dan Visi Indonesia Emas 2045, di Pendapa Javanologi UNS Solo, Rabu (28/2/2024) malam.

Dalam kesempatan itu dia menekankan pentingnya peran pemuda dalam mewujudkan akselerasi pembangunan bangsa. Anak muda tidak boleh lagi menjadi generasi yang sekadar “meneruskan” ide atau pemikiran dari orang lain.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Generasi muda harus berani punya gagasan orisinilnya sendiri dan menyampaikannya kepada khalayak ramai. Hadir dalam acara tersebut Presiden Direktur (Presdir) Solopos Media Group (SMG), Arif Budisusilo, dan tamu undangan lain.

Seperti Ketua Hipmi Solo, Respati Ardi, dan pemilik Rown Division, Kusdarmawan Aryo Baskoro. “Ini kota ketiga, kemarin Makassar lalu Padang, ini di Solo. Kami mengajak teman-teman muda mengingat kebudayaan,” ujar dia.

Arief menyatakan kebudayaan harus menggerakkan anak muda untuk lebih aktif atau partisipatif. Sebab 2012 hingga tahun 2035/2038 merupakan periode penting bangsa Indonesia dalam mendapatkan bonus demografi.

“Kalau bonus ini bisa kita petik, kita akan jadi negara maju seperti Korea, China, Singapura. Tapi banyak juga pelajaran ketika negara itu tidak berhasil memanfaatkan bonus demografi seperti negara-negara di Timur Tengah,” kata dia.

Arief menyoroti fenomena maraknya penggunaan gadget atau teknologi informasi di kalangan anak muda. Dia menyayangkan kecanggihan teknologi hanya digunakan untuk berbelanja online atau mengecek status orang lain.

“Harus ke hal-hal produktif. Ke depan dengan media sosial ini kami mau kirim pesan juga bahwa medsos adalah kanal mencari inspirasi, tidak menyebar kebohongan, dan hal-hal negatif. Tapi untuk menyebar kebaikan,” urai dia.

Arief ingin strategisnya fungsi gadget dan anak muda, digunakan untuk menyebar kebaikan dan manfaat. “Seharusnya anak muda itu menulis, tidak sekadar forward meneruskan pesan orang lain. Tapi dia menulis pikirannya apa, kemudian mendistribusi pikiran tersebut kepada orang lain, menjadi diskursus kan,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya