SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

Karanganyar (Solopos.com)–Pihak sekolah tetap ngotot tidak akan menghormati bendera saat upacara. Kendati demikian, pihak sekolah akan menanggapi masalah tersebut dengan kepala dingin.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut Ketua Yayasan Islam Al Irsyad Tawangmangu, Sutardi, bendera adalah benda mati dan tidak jauh berbeda dengan kain yang lain.

“Dalam pelajaran, kami tidak mengajarkan kepada anak-anak untuk tidak menghormat pada bendera. Tapi kami menanamkan akidah untuk tidak memberikan loyalitas kepada benda mati. Bila ada benda mati dihormati dan mendapatkan loyalitas, bisa berakibat syirik,” tegas Sutardi saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (6/6).

Sementara itu, Kepala SD Islam Sains dan Teknologi (IST) Al Albani Matesih, Heru Ichwanudin mengatakan, secara institusi sekolah yang ia pimpin itu taat pada aturan pemerintah.

Namun secara individu, urusan menghormat atau tidak kepada bendera, diserahkan ke masing-masing orang.

“Saya sebagai kepala sekolah tidak bisa memaksa mereka. Kalau kami memaksa, nanti dikatakan melanggar hak asasi manusia (HAM). Yang tidak hormat pada bendera itu memang tidak taat pemerintah,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar mengancam akan menarik seluruh bantuan operasional sekolah (BOS) yang dikucurkan. Hal ini dilakukan jika pihak sekolah tetap nekad menolak hormat bendera Merah Putih.

(fas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya