Soloraya
Rabu, 6 November 2019 - 20:14 WIB

Pikap Tersambar KA Joglosemarkerto di Gemolong Sragen, Pengemudi Meninggal

Muh Khodiq Duhri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mobil pikap hancur tertabrak KA Joglosemarkerto di perlintasan KA tanpa palang Ngebuk, Kwangen, Gemolong, Sragen, Rabu (6/11/2019). (Istimewa/Heri S.)

Solopos.com, SRAGEN -- Pikap Daihatsu Gran Max yang dikemudikan Sugeng, 40, tersambar kereta Kereta Api (KA) Joglosemarkerto di perlintasan tanpa palang kawasan Ngebuk, Dukuh Candirejo, Kelurahan Kwangen, Gemolong, Sragen, Rabu (6/11/2019).

Sugeng yang merupakan warga warga Dukuh Sendang Boto, Desa Soko, Miri, Sragen, terpental dari mobil dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.25 WIB. Awalnya pikap berpelat nomor AD 1895 YP yang dikemudikan Sugeng melaju dari arah Gemolong menuju Miri.

Heboh Diary Santriwati Madura, Serangan Balik Istri Kiai yang Dituduh Cabul

Advertisement

Heboh Diary Santriwati Madura, Serangan Balik Istri Kiai yang Dituduh Cabul

Sesampainya di lokasi, Sugeng tidak menyadari ada KA Joglosemarkerto yang melaju dari arah Solo. Kecelakaan pun tidak dapat dihindarkan. Mobil pikap itu dihantam KA hingga terseret sejauh 10 meter.

Hal itu membuat mobil pikap pengangkut sembako itu ringsek tak berbentuk. Sementara Sugeng ditemukan terpental dari mobil sejauh sekitar 10 meter dalam kondisi meninggal dunia dengan luka parah di sekujur tubuhnya.

Advertisement

Bambang Pamungkas Ribut dengan Suporter, #SaveBepe Menggema di Twitter

”Benar ada kejadian saat kereta di perlintasan resmi, pada saat kejadian tanpa penjaga. Itu perlintasan resmi karena di lokasi terdapat rambu-rambunya,” terang Eko saat dihubungi Solopos.com.

Kapolsek Gemolong, AKP I Ketut Putra, langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama petugas dari Satlantas Polres Sragen.

Advertisement

Pasangan Remaja Cekcok di Pinggir Jalan Banjarsari Solo Bikin Kepo

Selain mengevakuasi korban, polisi juga meminta keterangan warga sekitar. Beberapa warga memberi kesaksian pengemudi mobil pikap itu terlihat kehilangan konsentrasi.

Diduga dia tidak mendengar suara klakson yang dibunyikan masinis KA berulang kali. “Kami lalu membawa korban ke RS sebelum diambil keluarganya untuk dimakamkan,” terang Kapolsek.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif